REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Badai Irma melanda Kuba dan Bahama pada Jumat (8/9). Badai itu terus bergerak ke Florida setelah menghantam Karibia dengan tiupan angin kencang dan hujan. Diketahui, badai Irma menyebabkan 19 orang meninggal dan kerusakan yang parah.
Gubernur Florida Rick Scott mengeluarkan peringatan kepada penduduk agar keluar jika mereka berada di zona-zona evakuasi. "Kami kehabisan waktu. Jika Anda berada di zona evakuasi, Anda perlu pergi sekarang. Ini bencana besar yang tak pernah negara kita alami," kata Scott kepada wartawan, dengan menambahkan dampak dari badai itu akan dirasakan dari pesisir ke pesisir.
Pada Jumat pagi, badai Irma berada 125 km sebelah timurlaut pesisir bagian timurlaut Kuba dan 725 km sebelah tenggara Miami. Irma adalah salah satu badai Atlantik yang paling kuat dalam satu abad. Badai yang sangat berbahaya itu turun dari Kategori 5, skala tertinggi intensitas badai, menjadi Kategori 4 pada Jumat pagi tetapi masih membawa angin sekuat 240 km per jam, menurut Pusat Badai Nasional dalam pernyataan yang dikeluarkan pukul 12.00 GMT (pukul 19 WIB).
Irma melanda bagian tenggara Bahama pada Jumat, tempat diramalkan badai naik setinggi enam meter sebelum menghantam pesisir bagian utara tengah Kuba dan kemudian melanda bagian selatan Florida. Sekolah-psekolah dan sebagian besar bisnis ditutup, ratusan ribu orang dievakuasi dan kereta, bus dan layanan udara domestik sekitar pulau itu dibatalkan. Bandar-bandar udara tutup untuk penerbangan-penerbangan internasional apabila kondisi tidak memungkinkan. Demikian laporan Reuters.