Sabtu 09 Sep 2017 10:18 WIB

PBB Perkirakan Lebih dari Seribu Orang Tewas di Rakhine

Rumah-rumah terbakar di desa Gawdu Zara, negara bagian Rakhine utara, Myanmar, Kamis, (7/9). Wartawan melihat api baru terbakar di desa yang telah ditinggalkan oleh Muslim Rohingya,
Foto: AP Photo
Rumah-rumah terbakar di desa Gawdu Zara, negara bagian Rakhine utara, Myanmar, Kamis, (7/9). Wartawan melihat api baru terbakar di desa yang telah ditinggalkan oleh Muslim Rohingya,

REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- Lebih dari seribu orang diperkirakan terbunuh di negara bagian Rakhine, Myanmar. Sebagian besar korban adalah warga minoritas Muslim Rohingya. Hal ini diungkapkan seorang perwakilan senior PBB kepada AFP, Jumat (8/9).

Angka tersebut sekitar dua kali lipat dari jumlah yang dirilis pemerintah setempat. "Mungkin sekitar seribu atau lebih yang tewas. Jumlah ini mungkin dari kedua belah pihak, tetapi sangat terkonsentrasi pada populasi Rohingya," kata Yanghee Lee, pelapor khusus HAM PBB di Myanmar.

Dalam dua pekan terakhir saja, 164 ribu warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh, kamp pengungsi yang penuh sesak dan terlihat tidak layak. Sebagian besar dari mereka tewas saat melarikan diri dari pertempuran di negara bagian Rakhine, tempat para saksi mata mengatakan seluruh desa dibakar sejak militan Rohingya melancarkan serangkaian serangan terkoordinasi pada 25 Agustus, memicu tindakan balasan yang dipimpin militer.

Rohingya sudah menjadi sasaran diskriminasi di Myanmar yang mayoritas penganut Budha, dan menolak kewarganegaraan Rohingya serta menganggap mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh, meskipun mereka telah tinggal di Myanmar hingga beberapa generasi.

Angka yang diberikan oleh Lee, seorang akademisi Korea Selatan, dalam sebuah wawancara di Seoul, jauh lebih tinggi dari pada jumlah korban resmi, yang berjumlah 475. Dalam data terbaru yang dikeluarkan pihak berwenang pada Kamis, Myanmar mengatakan 6.600 rumah Rohingya dan 201 rumah non-Muslim telah dibakar hingga 25 Agustus.

Mereka menambahkan, sekitar 30 warga sipil terbunuh yang terdiri dari tujuh orang Rohingya, tujuh Hindu dan 16 Buddha Rakhine dalam pertempuran tersebut. Tentara Myanmar sebelumnya mengatakan telah menewaskan sekitar 430 gerilyawan Rohingya.

Pihak berwenang mengatakan telah kehilangan 15 personil keamanan sejak serangan Agustus. Namun Lee mengatakan kepada AFP angka itu sangat mungkin tidak valid.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement