Ahad 10 Sep 2017 03:04 WIB

Militer Suriah dan Sekutu Capai Pangkalan Udara ISIS

Anggota militer Suriah/Ilustrasi
Foto: www.militaryphotos.net
Anggota militer Suriah/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Militer Suriah dan sekutunya, pada Sabtu (9/9), mencapai pangkalan udara yang diduduki kelompok IS selama bertahun-tahun di pinggiran kota utara, Deir al-Zor. Pasukan itu pekan ini juga menerobos pengepungan kantong yang dikuasai pemerintah di kota itu dalam sebuah kemajuan melawan kelompok milisi.

Sementara itu, sebuah iring-iringan bantuan tiba di Deir al-Zor, Suriah pada pekan inj, memasok sejumlah persediaan kebutuhan bagi para tentara dan warga sipil, menurut laporan media pemerintah Suriah. Iringan bantuan tiba di Deir al-Zor beberapa hari setelah tentara Suriah meruntuhkan kepungan kelompok IS, yang telah berlangsung selama tiga tahun, terhadap daerah itu, menurut laporan media pemerintah Suriah.

Tentara Suriah dan sekutu-sekutunya berhasil memasuki wilayah Deir al-Zor pada Selasa (5/9), setelah melakukan penyergapan mendadak. Tentara pada Kamis (7/9), mendapat kemajuan dalam perlawanan terhadap kelompok pemberontak di sebuah daerah kantong yang masih dikuasai kelompok itu, menurut laporan media pro-Damaskus.

Tayangan sebuah siaran televisi setempat memperlihatkan adegan gambar sejumlah warga yang bersorak gembira atas tibanya iringan bantuan di Deir al-Zor. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan sekitar 93.000 warga sipil yang berada di bawah kepungan kelompok IS di Deir al-Zor, tengah dalam keadaan 'sangat kesusahan'.

Iringan 40 truk yang sampai di wilayah tersebut pada Kamis, mengangkut kebutuhan dasar seperti bahan bakar, makanan dan obat obatan untuk warga sipil, termasuk untuk memasok persediaan di dua klinik keliling, menurut laporan kantor berita SANA. Pihak tentara juga menguasai daerah kantong terkepung lainnya di kota itu, kedua daerah itu terpisah ratusan meter oleh wilayah yang masih dikuasai IS.

Observatorium Hak Asasi untuk Suriah mengatakan pada Kamis bahwa tentara belum menjangkau sisa daerah kantong itu, dan masih berusaha untuk memperluas koridornya dari barat. Sebelumnya, Presiden Suriah Bashar al-Assad pada akhir bulan lalu mengatakan, kemenangan militer di lapangan mengubah sikap masyarakat internasional mengenai krisis Suriah, demikian laporan kantor berita resmi negeri tersebut, SANA.

Presiden Suriah itu juga memuji dukungan Iran dan 'negara teman' lain buat Suriah dalam perang melawan pelaku teror. Pernyataan Bashar dikeluarkan saat negara Barat memprioritaskan perang melawan IS, dan sebagian menyuarakan pencabutan tuntutan lama mereka bahwa Presiden Bashar harus turun, menurut Xinhua. Sebagian negara Barat bahkan mungkin menerima pemilihan umum, dan Bashar diperkenankan mencalonkan diri lagi.

Pernyataan tersebut juga dikeluarkan saat militer Suriah dan petempur sekutunya, yang didukung Iran, membuat kemenangan besar dalam perang melawan petempur IS di Gurun Suriah. Utusan Khusus AS untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan daerah yang dikuasai IS di Suriah menyusut.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement