REPUBLIKA.CO.ID, RAFAH — Otoritas Mesir pada Jumat (8/9) lalu memutuskan untuk membuka blokade di wilayah perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza. Kebijakan itu diambil guna mempermudah akses kepulangan jamaah haji Palestina, dari Arab Saudi menuju ke kampung halaman mereka.
Menurut rencana, pos perbatasan Rafah akan mulai dibuka sejak Senin (11/9) sampai Kamis (14/9) pekan depan. Setiap jamaah haji Palestina yang tiba di Bandara Kairo, Mesir, diizinkan kembali ke Gaza melalui pintu perbatasan tersebut.
“Hanya jamaah haji yang diperbolehkan melintasi perbatasan ini. Di luar itu, tidak diizinkan,” ungkap pejabat perbatasan Rafah, lewat pernyataan yang dilansir World Bulletin, Sabtu (9/9).
Israel dan Mesir telah memblokade Jalur Gaza melalui udara, darat, dan laut sejak 2007. Namun, pengawasan di perbatasan Rafah semakin diperketat oleh pemerintah Mesir sejak penggulingan Presiden Muhammad Mursi (presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis) oleh kudeta militer pada 2013.
Jalur Gaza memiliki tujuh penyeberangan perbatasan yang menghubungkannya dengan dunia luar. Enam di antaranya dikendalikan oleh Israel. Sementara, penyeberangan yang ketujuh yaitu pos perbatasan Rafah, berada di bawah kendali Mesir.