Ahad 10 Sep 2017 20:51 WIB

KTT OKI Sepakati Perbaiki Kualitas Pendidikan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Maman Sudiaman
Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev.
Foto: REUTERS/Nicolas Asfonri/Pool
Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev.

REPUBLIKA.CO.ID, ASTANA -- Konferensi Tingkat Tinggi, Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) bersepakat bahwa ke depan negara-negara anggota harus bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan ini menjadi landasan untuk perkembangan sains dan teknologi. Sebab tanpa adanya kualitas pendidikan, maka anak anak tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa memajukan Sains dan Teknologi.

Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev selaku pemimpin KTT juga mengatakan bahwa pendidikan merupakan modal utama untuk berkembangnya suatu negara. Sebagai negara yang masih masa transisi dari idealisme soviet, Nazar mengatakan pihaknya juga perlu masukan dan kerjasama dengan negara lain untuk bisa memperbaiki hak pendidikan rakyatnya.

"Pendidikan merupakan modal penting bagi sebuah negara. Kami bersepakat dalam KTT OKI ini bahwa peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan dengan cara bekerjasama," ujar Nazar pada KTT OKI di Kazakhstan, Ahad (10/9).

Senada dengan Nazar, Presiden Pakistan Mamnun Husein mengatakan revolusi pendidikan harus dilakukan oleh negara negara islam. Hal ini mengingat bahwa kepemimpinan muslim bisa didapatkan jika kapasitas sumber daya manusia terlatih dengan baik. Ia menilai, jika negara muslim hendak maju, maka dibutuhkan pemimpin pemimpin muslim yang mempunyai skill.

"Perbaikan pendidikan untuk bisa menciptakan pemimpin yang mempunyai skill sehingga Muslim era mendatang lebih cerah dan gemilang," ujar Husein.

Husein menilai kedepan banyak kemajuan dibidang teknologi dan sains. Jika anak anak Muslim tidak mendapatkan hak pendidikan yang baik maka akan tertinggal dengan kemajuan zaman. Husein juga mengatakan bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement