REPUBLIKA.CO.ID, ASTANA -- Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengatakan salah satu poin yang diusung pada pertemuan tingkat tinggi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) adalah dukungan untuk warga Rohingya. Kalla mengatakan pihaknya sudah menawarkan kepada beberapa delegasi secara informal untuk bisa bersama sama melakukan penyelesaian dan rekonsiliasi kasus tersebut.
"Kita memang menawarkan itu, meskipun ada rencana memang sulit dilaksanakan," ujar Kalla saat ditemui di Palace of Independen, Kazakhstan, Ahad (10/9).
Kalla mengatakan Indonesia dalam kasus penyelesaian Rohingya memang lebih unggul. Kalla mengatakan Indonesia mempunyai hubungan baik dengan pemerintah Myanmar sehingga sampai saat ini komunikasi masih tetap terjalin. Buktinya hanya Indonesia yang bisa diterima langsung oleh Aung San Suu Kyi terkait pembicaraan tentang Rohingya.
"Indonesia sebenarnya sudah melakukan apa yang negara lain tidak bisa melakukannya. Karena negara lain sulit masuk ke situ (Rohingya-red). Indonesia yang setiap saat bisa berkomunikasi dengan mereka," ujar Kalla.
Pada saat Konferensi berlangsung pun, gaung untuk bersama sama menyelesaikan kasus yang terjadi di Rohingya sempat dikemukakan oleh negara seperti Turki, Bangladesh, Brunei dan Pakistan. Kalla mengatakan, beberapa delegasi negara juga secara informal berbicara kepada Kalla untuk bisa bekerja sama untuk melakukan penyelesaian kasus Rohingya.
"OIC ini malah berharap mengajak bekerja sama dengan Indonesia untuk bisa bersama menyelesaikan kasus di Rohingya. Saya bilang, nanti bisa kita bicarakan programnya dengan Sekjend OKI," ujar Kalla.