REPUBLIKA.CO.ID, NICOSIA -- Dua kapal yang penuh sesak dengan 305 pengungsi Suriah tiba di Siprus dalam semalam. Jumlah tersebut merupakan salah satu terbesar yang mengungsi sejak pecahnya perang Suriah pada tahun 2011. Kedatangan kelompok terbesar sejak konflik Suriah berjumlah 345 orang. Mereka berhasil diselamatkan pada bulan September 2014.
Kapal-kapal tersebut dilacak berlayar ke barat laut pulau Siprus dan diperkirakan telah berangkat dari kota pesisir Turki Mersin. Untuk keamanan pengungsi, pihak pewajib membawa mereka ke pelabuhan dan satu perahu telah diangkut dari laut.
"Demi keamanan mereka ditarik ke pelabuhan," kata seorang juru bicara kepolisian dikutip dari Arabnews, Senin (11/9).
Siprus adalah negara anggota Uni Eropa terdekat dengan Suriah. Namun, banyak pengungsi akibat konflik menghindari pulau tersebut karena tidak memiliki akses langsung ke seluruh benua.
Polisi mengatakan, mereka menanyai seorang pria Suriah berusia 36 tahun yang diyakini telah mengarahkan salah satu kapal tersebut. Jika beberapa diarahkan ke dermaga, beberapa pengungsi lain akan dibawa ke pusat penerimaan di sebelah barat ibu kota, Nicosia.
Pengungsi Syria yang mendarat di Siprus membawa banyak anak kecil di bawah umur, dan mereka dalam keadaan yang sehat. Sedangkan ada seorang wanita dan bayinya dibawa ke rumah sakit karena alasan kehati-hatian.