REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sedikitnya 34 warga sipil, termasuk sembilan anak-anak, tewas dalam serangan udara Rusia di Sungai Efrat sampai di dekat kota Deir Az Zor, Suriah. Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, Rami Abdel Rahman mengatakan serangan udara pada hari Ahad menargetkan lebih dari 40 penumpang kapal feri yang meninggalkan kota al-Boulil di barat daya Deir Az Zor menuju pantai timur Sungai Efrat.
Tidak ada tanggapan langsung dari pihak berwenang Rusia atas peristiwa ini. Serangan hari Ahad terjadi saat pasukan Suriah menekan ofensif terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di seluruh provinsi Deir Az Zor dengan penutup udara Rusia.
Menurut saluran War Media yang dioperasikan oleh sekutu pemerintah Suriah Hizbullah, pasukan Suriah menguasai sepenuhnya jalan sepanjang 450 km yang menghubungkan ibu kota, Damaskus, ke Deir Az Zor untuk pertama kalinya dalam empat tahun.
"Tentara Suriah dan sekutu-sekutunya sekarang mengendalikan seluruh jalan raya internasional antara Deir Az Zor dan Damaskus, melalui kota-kota di Sukhna dan Palmyra," seperti dilansir Aljazirah, Ahad (10/9),
Aliansi pejuang Kurdi Suriah dan Arab yang didukung oleh Amerika Serikat juga sedang bergerak melawan ISIS di Deir Az Zor.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pada hari Sabtu mengumumkan telah mulai membersihkan militan ISIS dari daerah timur sungai Efrat, yang melintasi secara diagonal di seluruh provinsi tersebut.
"Mereka menguasai puncak bukit tujuh kilometer dari tepi timur Sungai Efrat," kata Abdel Rahman.
Provinsi Deir Az Zor yang kaya minyak berbatasan dengan Irak dan merupakan lokasi strategis bagi SDF dan tentara Suriah.
Sejak tahun 2014, ISIS telah menduduki sekitar 60 persen kota dan sebagian besar provinsi di sekitarnya
Advertisement