REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA -- Lebih dari 500 orang meninggal dunia akibat terjangkit wabah kolera yang melanda Republik Demokratik Kongo. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan wabah penyakit yang disebabkan oleh air tercemar itu telah menyebar luas di Kongo yang dipicu oleh sanitasi buruk dan kurangnya jangkauan air minum bersih.
Namun penyebaran epidemi pada tahun ini, yang sudah menjangkit setidaknya 10 daerah perkotaan termasuk ibu kota Kinshasa, menimbulkan kekhawatiran karena terjadi di saat sekitar 1,4 juta orang terlantar akibat meningkatnya kekerasan di wilayah Kasai pusat. WHO mengatakan setidaknya 528 orang meninggal dan epidemi tersebut telah menyebar di 20 dari 26 provinsi di Kongo.
"Risiko penyebaran tetap sangat tinggi terutama di wilayah Kasai, dimana keadaan sanitasi dan keamanan memburuk, meningkatkan kerentanan dalam menghadapi penyebaran wabah ini," kata WHO dalam pernyataan.
Sejauh ini, petugas kesehatan telah mencatat lebih dari 24.000 penderita yang diduga terjangkit di seluruh negara pada tahun ini dan rata-rata lebih dari 1.500 penderita baru per minggu sejak akhir Juli. WHO mengirimkan tim ahli termasuk ahli epidemiologi dan spesialis kesehatan masyarakat ke Kongo pada bulan ini dalam upayanya membendung penyebaran penyakit tersebut.