REPUBLIKA.CO.ID, TAMPA -- Badai Irma mulai menerpa wilayah pantai barat Florida, Ahad (10/9). Angin kencang saat ini dilaporkan juga berhembus di Tampa, salah satu kota di negara bagian Amerika Serikat (AS) tersebut.
Kekuatan angin mencapai hingga 192 kilometer perjam. Lebih dari 3,4 juta rumah di Florida saat ini tidak bisa mendapat pasokan listrik. Banjir besar juga terjadi, salah satunya di Miami.
Pada Senin (11/9) tepatnya pukul 3 dini hari, Pusat Badai Nasional AS (NHC) mengatakan badai terus menerpa wilayah semenanjung tengah Florida. Kecepatan maksimum angin dari Irma diperkirakan mencapai 160 kilometer per jam.
Saat ini, sebanyak 6,3 juta warga di Florida telah diminta untuk mengungsi ke tempat penampungan sementara yang disediakan. Presiden AS Donald Trump juga memberi pengumuman bahwa Irma harus secepatnya ditangani dan bantuan federal darurat akan secara maksimal dikerahkan ke sana.
"Badai ini mungkin adalah sebuah monster besar, namun bagaimanapun warga AS tetap beruntung karena angin saat ini perlahan mulai bergerak ke arah lain dan kekuatannya dapat segera menurun," ujar Trump dalam sebuah pernyataan dilansir BBC, Senin (11/9).
Irma saat ini dlaporkan masih berpusat di wilayah tenggara Tampa. Namun, kekuatan angin dari badai ini cukup menurun, meski kemungkinan dapat bergerak ke wilayah utara Florida hingga selatan Georgia.
"Dalam jalur perkiraan angin, Irma akan terus bergerak melewati semenanjung Florida bagian barat hingga Senin (11/9) pagi dan beberapa hari ke depan mungkin mencapai wilayah tenggara AS," ujar pernyataan NHC.