REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston menyampaikan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban badai Irma. Badai dahsyat tersebut yang menerpa beberapa wilayah, yakni di Puerto Riko, Virgin Islands, dan negara bagian Florida.
"Sejauh ini tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban Irma hurricane yang melanda kepulauan Karibia sejak tanggal 7 hingga 9 September 2017," kata pernyataan pers dari KJRI Houston yang diterima Antara di Jakarta, Senin (11/9).
KJRI Houston telah berhasil menghubungi tujuh orang WNI di Puerto Riko dan lima WNI di US Virgin Islands dan mereka dalam keadaan selamat.
Sementara itu, tujuh WNI asal Bali yang bekerja sebagai terapis spa di British Virgin Island (BVI) sudah berhasil dihubungi oleh pihak Kementerian Luar Negeri RI dan semua dalam keadaan selamat. Namun, kondisi rumah dan tempat kerja mereka mengalami kerusakan berat.
Kemlu juga telah berkoordinasi dengan KBRI London, Havana dan Caracas untuk memantau situasi para WNI di British Virgin Island tersebut dan memberikan bantuan yang diperlukan.
Terkait dengan badai Irma yang diperkirakan akan melanda Florida dan Georgia sekitar 10 hingga 12 September, KJRI Houston sejak 5 September telah mengantisipasi dan berkomunikasi intensif dengan komunitas-komunitas WNI di Florida dan Georgia.
KJRI Houston pun sudah membentuk kelompok-kelompok percakapan menggunakan media sosial untuk memudahkan berkomunikasi dengan kumpulan masyarakat Indonesia yang tersebar di beberapa wilayah berbeda.
Selain itu, KJRI Houston telah menunjuk petugas-petugas yang akan berjaga selama 24 jam hingga 12 September mendatang untuk mengantisipasi adanya WNI yang membutuhkan bantuan KJRI.
Berdasarkan data Kemlu, terdapat 3.144 WNI di Georgia. Sementara di Florida terdapat 2.595 WNI, termasuk puluhan WNI yang sedang magang di hotel-hotel di Miami.
Pihak KJRI Houston terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk memantau keberadaan dan keselamatan WNI, termasuk mahasiswa Indonesia di Florida dan Georgia.