Selasa 12 Sep 2017 18:45 WIB

Menlu: Empat Hercules TNI Angkut Bantuan untuk Rohingya

Bocah Rohingya di pangkuan ibunya di Ukhiya, Cox Bazaar, Bangladesh
Foto: Abir Abdullah/EPA
Bocah Rohingya di pangkuan ibunya di Ukhiya, Cox Bazaar, Bangladesh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan, bantuan pemerintah Indonesia tahap pertama untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh akan diangkut dengan empat pesawat Hercules TNI.

"Bantuan tidak hanya satu kloter, kloter besok rencananya empat Hercules, untuk kedua dan ketiga rencananya akan kami bahas lebih lanjut lagi, cuma beda waktunya tidak akan jauh satu dengan yang lain," kata Retno di Gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).

Bantuan yang rencananya akan dikirim melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (13/9) tersebut berupa beras, makanan kering, minyak goreng, tenda, selimut, baju, dan peralatan mandi seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, dan sampo.

Pesawat Hercules pengangkut bantuan dari Indonesia akan didaratkan di bandara di Kota Chittagong, sekitar 150 km dari pusat pengungsi Rohingya di Kota Cox Bazaar.

Menlu RI menjelaskan, bantuan kemanusiaan tahap pertama untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh dapat segera dikirimkan karena adanya komunikasi yang baik antara pemerintah Indonesia dan Bangladesh melalui Duta Besar RI di Dhaka Rina Soemarno.

Sebelumnya, dalam kunjungan Menlu RI ke Bangladesh pada awal September lalu, telah meminta daftar jenis bantuan yang diperlukan pengungsi Rohingya dari pemerintah Bangladesh sehingga manfaatnya bisa tepat sasaran dan optimal.

"Bantuan ke Bangladesh karena Bangladesh ini menampung pengungsi cukup banyak, kita lihat dari segi numbers, paling banyak ada di Bangladesh, dan karena sudah bahas dan respons cukup cepat, maka kita bisa lebih dulu ke Bangladesh," kata Retno.

Oleh karena itu, Menlu berharap agar Pemerintah Myanmar juga dapat segera memberikan daftar kebutuhan yang sangat diperlukan bagi para warga Rakhine itu sehingga Indonesia dapat segera mengirimkannya.

"Kita bukan karena Bangladesh lebih penting, lho, ya, tapi karena komunikasi sudah dijalankan dan 'list' sudah diterima maka bantuan akan dikirim. Kalau kita terima 'list' dari Myanmar maka sama, karena kita lihat dua-duanya penting untuk dikirimi bantuan," kata dia.

Menlu juga menekankan, Pemerintah Indonesia akan berusaha sekuat tenaga untuk menampung dan membantu proses pengiriman bantuan kemanusiaan dari semua pihak di Indonesia

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement