Kamis 14 Sep 2017 09:54 WIB

Pesawat Hercules Bantuan Rohingya Tertahan di Lanud Aceh

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo didampingi Menko PMK Puan Maharani, Menlu Retno Marsudi, dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo melihat persiapan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Pangkalan TNI AU, Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (13/9)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo didampingi Menko PMK Puan Maharani, Menlu Retno Marsudi, dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo melihat persiapan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Pangkalan TNI AU, Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (13/9)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Empat pesawat Hercules yang telah diberangkatkan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo kemarin belum juga sampai ke Bandara Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh. Empat pesawat tersebut masih tertahan di Lanud TNI AU Sultan Iskandar Muda (SIM).

Komandan Satuan Tugas Civic Mision untuk Rohingya Marsma TNI Nanang Santoso mengatakan, terdapat perubahan kembali penjadwalan keberangkatan pesawat bantuan kemanusiaan ini. Petugas di bandara tujuan menyebut bahwa tempat untuk menampung pesawat baru bisa kosong sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

"Hanya ada dua penerbangan yang mendapat clearance A-1326 dan A-1319," ujarnya melalui pesan singkat, Kamis (14/9).

Sedangkan dua pesawat Hercules, yaitu A-1335 dan A-1316 sementara masih berada di Bandara Sultan Iskandar Muda. Kedua pesawat ini baru bisa berangkat setelah ada izin mendarat berikutnya.

Adapun dua pesawat pertama direncanakan berangkat sekitat pukul 13.00 WIB. Pesawat akan menempuh waktu sekitar 4,5 jam. Dua pesawat ini masing-masing membawa bantuan berupa 10 ribu kg beras. Sementara dua pesawat lainnya membawa perbekalan berupa pakaian, tenda, dan family kit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement