REPUBLIKA.CO.ID,PYONGYANG -- Korea Utara tampaknya sedang mempersiapkan peluncuran rudal selanjutnya. Sumber militer AS mengatakan kepada NBC, negara komunis tersebut telah terlihat menggerakkan peluncur rudal dan mempersiapkan lokasi uji coba dalam 48 jam terakhir.
"Korea Utara diamati sedang memindahkan peluncur rudal bergerak dan mempersiapkan lokasi uji coba dalam 48 jam terakhir, sumber 3 pejabat militer senior AS," tulis NBC di akun Twitter resminya.
Pekan lalu, Korut juga terlihat memindahkan rudal balistik antarbenua (ICBM) mereka ke arah pantai baratnya. Pemindahan dilakukan pada malam hari untuk menghindari pengawasan.
Sejumlah analis percaya Kim Jong-un saat itu akan menembakkan rudal untuk menandai berdirinya Korut pekan lalu. Namun, tidak ada rudal yang dilepaskan saat pemimpin totaliter itu menyelenggarakan perayaan besar untuk memberi selamat kepada ilmuwannya di balik kesuksesan uji coba nuklir keenam dan terbesarnya.
Sekarang intelijen AS kembali melihat manuver segar dari Korut untuk mempersiapkan peluncuran rudal baru. Meskipun para pejabat di Seoul tidak dapat memastikan lokasi pemindahan dan apakah rudal tersebut adalah sebuah rudal balistik antarbenua, mereka mengatakan negara tetangganya itu siap meluncurkan lebih banyak rudal.
Pada Juli lalu Korut membuat marah masyarakat internasional dengan menguji dua rudal balistik antarbenua yang diperkirakan mampu mencapai daratan AS. Korut dinilai semakin lepas kendali sejak Presiden AS Donald Trump mengancam negara tersebut jika terus menembakkan lebih banyak rudal.
Pekan ini PBB menyetujui lebih banyak sanksi terhadap Korut, sebagai tanggapan atas uji coba bom hidrogen berkekuatan 250 kiloton pada 3 September lalu. Korut kemudian menuduh AS memilih konfrontasi politik, ekonomi, dan militer.
"Tindakan yang akan dilakukan oleh DPRK [Republik Demokratik Korea] akan membuat AS menderita rasa sakit terbesar yang pernah ada dalam sejarahnya," ujar Duta Besar Korut untuk PBB, Han Tae-song.
Seperti dilansir The Independent, kelompok pemantau aktivitas nuklir Korut, North 38, mengatakan uji coba nuklir terakhir ini menimbulkan kerusakan lebih besar di pegunungan Punggye-ri yang menjadi lokasi uji coba, dibandingkan dengan lima uji coba nuklir sebelumnya.
Citra satelit yang dilihat North 38 menunjukkan adanya aktivitas lain di lokasi lain di Gunung Mantap, yang melibatkan kendaraan besar dan peralatan pertambangan. Diduga Korut sedang mempersiapkan terowongan lain untuk melakukan pengujian nuklir berikutnya.