REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kantor pusat London Metropolitan Police, Scotland Yard mengatakan, ledakan kereta api bawah tanah di Parsons Green ditanggapi sebagai kasus terorisme.
Para penumpang terluka akibat ledakan yang terjadi di kereta api bawah tanah di stasiun Parsons Green. London Metropolitan Police mengatakan, masih terlalu dini untuk mengkonfirmasi penyebab ledakan dan kebakaran tersebut. Stasiun saat ini telah ditutup.
Wartawan isu keamanan BBC Frank Gardner mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan siapa yang menyebabkan ledakan tersebut. Saksi mata telah melihat setidaknya satu penumpang dengan luka di wajah. Saksi lain mengatakan, orang-orang sangat panik dan ketakutan lalu pergi dari kereta di stasiun Parsons Green.
Seorang penumpang Emma, mengatakan, ia dan penumpang lainnya berlari menuruni tangga untuk menyelamatkan hidup. "Saya menuruni tangga dan setelah beberapa saat orang-orang saling bertindihan karena terjatuh akibat berlari. Ada dua wanita di bawahku dan anak laki-laki kecil di sebelah kananku, kepalanya terhempas ke beton," kata Emma seperti dilansir BBC, Jumat, (15/9).
Seorang penumpang Richard Aylmer Hall yang sedang duduk di kereta mengatakan, dia melihat beberapa orang terluka, tampaknya mereka terinjak-injak saat mereka mencoba melarikan diri.
"Tiba-tiba ada kepanikan luar biasa, banyak orang berteriak, menjerit. Ada seorang wanita mengaku melihat sebuah tas dengan kilat dan ledakan, jelas ada sesuatu yang terjadi."Hall melihat banyak perempuan menangis, banyak teriakan dan orang berebut turun tangga menuju jalan.