Sabtu 16 Sep 2017 10:22 WIB

Korut: Kami Ingin Seimbangkan Kekuatan dengan AS

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, pada Sabtu (16/9), sesumbar akan segera merampungkan senjata nuklir yang telah dikembangka negaranya dalam beberapa tahun terakhir. Adapun tujuannya yakni untuk menyetarakan kekuatan militer antara Pyongyang dan Washington.

 "Tujuan akhir kami adalah untuk membangun keseimbangan kekuatan riil dengan Amerika Serikat (AS) dan membuat penguasa mereka tidak berani membicarakan opsi militer (terhadap Korut)," kata Kim Jong-un dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan kantor berita Korut KCNA, seperti dikutip laman Aljazirah.

 

Menanggapi situasi yang kian mendidih, Duta Besar Cina untuk AS Cui Tiankai meminta AS untuk mampu menahan diri dan berhenti melontarkan ancaman kepada Korut. "AS harus menahan diri untuk tidak mengeluarkan lebih banyak ancaman. Mereka harus berbuat lebih banyak untuk menemukan cara efektif untuk melanjutkan dialog dan negosiasi," ujarnya, seperti dilaporkan laman the Guardian.

 

Menurut Tiankai, upaya yang dilakukan AS untuk menyelesaikan masalah nuklir Korut memang belum optimal hingga saat ini. "Jujur saja, saya kira AS seharusnya melakukan lebih dari sekarang. Sehingga ada kerja sama internasional yang efektif untuk masalah ini," katanya menerangkan.

 

Awal pekan ini, Dewan Keamanan PBB telah menerbitkan sanksi terbaru untuk Korut. Sanksi yang diklaim lebih berat dibandingkan sanksi sebelumnya ini berupa pemangkasan impor atau suplai minyak untuk Korut, pelarangan ekspor tekstil, serta pemutusan kerja sama dengan seluruh pekerja Korut di luar negeri.

 

Kendati demikian, sanksi terbaru ini tak membuat nyali Korut menciut. Pada Jumat (15/9), mereka kembali meluncurkan rudal balistik antarbenua miliknya.

 

Berdasarkan pemantauan militer Korea Selatan rudal tersebut ditembakan Korutdari Sunan, sebuah distrik di dekat Bandara Internasional Pyongyang. Rudal mencapai ketinggian 770 kilometer dan menempuh jarak 3.700 kilometer.

 

Dengan ketinggian dan jarak tempuh yang berhasil dicapai rudal ini, pangkalan dan basis militer AS di Pasifik, yakni Guam, telah berada dalam jangkauan rudal Korut. Sebab jarak antara Pyongyang dan Guam hanya sekitar 3.400 kilometer. Guam merupakan target yang sempat hendak diserang Pyongyang namun ditunda eksekusinya oleh Kim Jong-un.

Advertisement