REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepolisian Kota New York, Amerika Serikat (AS), bersama dengan Biro Investigasi Federal (FBI) meningkatkan pengamanan jelang Sidang Umum PBB yang dimulai pada Senin (18/9) ini.
Pada sidang umum itu, sejumlah pemimpin dunia dan diplomat internasional akan hadir. Presiden AS Donald Trump pun akan berpidato untuk pertama kalinya di ajang PBB. Selain itu, sejumlah pawai kebangsaan negara-negara anggota PBB juga akan dihelat di jalan-jalan kota berjuluk the Big Apple itu pada Selasa (19/9).
Reuters, Ahad (17/9), melaporkan, dalam pekan mendatang akan ada aksi demonstrasi di Manhattan, New York. Ratusan orang akan turun ke jalan, sementara kepolisian berencanamenerjunkan ribuan aparat keamanan.
Massa aksi pada Senin (18/9) nanti mengusung tema anti-supremasi kulit putih. Jalur aksi meliputi Terminal Grand Central, New York.
Setelah itu, pada Selasa (19/9), aksi massa akan menyuarakan kecaman terhadap kepemimpinan Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu. Beberapa aksi demonstrasi juga terjadwal akan terlaksana dalam pekan ini, antara lain unjuk rasa mengkritik pemimpin Iran Hassan Rouhani.
"Tingkat keamanan akan seperti di saat-saat Super Bowl (pertandingan olahraga akbar di AS--Red)," kata juru bicara kepolisian kota New York, J Peter Donald kepada Reuters, Ahad (17/9).
Pihak kepolisian New York juga akan mengaktifkan divisi anti-terorisme. Mereka akan tersebar di bandara, pelabuhan, lalu lintas, dan pelbagai tempat strategis lainnya.