Senin 18 Sep 2017 10:47 WIB

Angelina Jolie: Hak-Hak Sipil Rohingya Harus Diberikan

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Bilal Ramadhan
Anak Rohingya di Kamp pengungsi Rohingya di Balukhali-Ukhiya, Bangladesh
Foto: Abir Abdullah/EPA
Anak Rohingya di Kamp pengungsi Rohingya di Balukhali-Ukhiya, Bangladesh

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Artis dan bintang Hollywood, Angelina Jolie mengutuk tindakan kekerasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar. Dia meminta Negara Myanmar dan pemimpinnya yang menerima Nobel Perdamaian segera bertindak.

"Sangat jelas bahwa kekerasan yang dilakukan oleh tentara (Myanmar) perlu dihentikan dan pengungsi harus diizinkan kembali, dan masyarakat Rohingya harus diberi hak-hak sipil," kata Jolie pada Ahad (17/9) kepada berita mingguan Welt Am Sonntag, dilansir dari Jersey Evening Post, Senin (18/9).

Jolie mengatakan, semua berharap Aung San Suu Kyi dalam situasi seperti ini dapat menyuarakan hak asasi manusia (HAM). Sebagaimana dilaporkan Jersey Evening Post, sebelumnya Suu Kyi telah dikritik dengan sangat keras karena tidak mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi di Myanmar.

Padahal masyarakat Rohingya telah menghadapi penganiayaan oleh mayoritas masyarakat Buddha di Myanmar selama puluhan tahun. Masyarakat Rohingya ditolak kewarganegaraannya oleh pemerintah yang berkuasa. Kekerasan yang menimpa masyarakat Rohingya selama tiga pekan terakhir telah menyebabkan lebih dari 400.000 jiwa masyarakat Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement