Rabu 20 Sep 2017 00:16 WIB

Sekjen PBB Kecam Trump Secara Tersirat

Sekjen PBB Antonio Guterres.
Foto: EPA
Sekjen PBB Antonio Guterres.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada Selasa (19/9) meminta negara anggota menghindari perang dengan Korea Utara dan mengecam pemimpin dunia yang menyebarkan ujaran kebencian kepada pengungsi untuk mendapatkan keuntungan politik.

Dua pasal pernyataan tersebut adalah kecaman tersirat Guterres kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang bersikap keras terhadap Pyongyang dan mengeluarkan beberapa kebijakan benci-pendatang.

Dalam pidato pertama pertemuan tahunan pemimpin 193 negara anggota di Sidang Umum PBB, sejak menjadi sekretaris jenderal pada Januari, Guterres mengatakan, kemelut terkait Korea Utara harus diselesaikan dengan upaya politik yang damai.

"Ini waktu tepat bagi pemimpin untuk menunjukkan sikap kenegarawanan," kata mantan perdana menteri Portugal itu.

"Kita harus menghindari jalan menuju perang," kata dia.

Di tengah ketegangan terkait ambisi nuklir dan rudal kendali Korea Utara yang ingin punya kemampuan membombardir Amerika Serikat dengan rudal kendali berhulu ledak nuklir, Trump sering mengeluarkan pernyataan ancaman aksi militer.

Guterres juga meminta ke-15 negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk mempertahankan kesatuan sikap terkait Korea Utara. Lembaga tersebut baru saja menjatuhkan sanksi ke-sembilan terhadap Korea Utara sejak 2006.

Dalam pidatonya, Guterres juga membahas soal pengungsi.

Mantan kepala badan pengungsi PBB itu mengaku turut merasakan penderitaan saat menyaksikan bagaimana pengungsi dan pendatang dihina dan menjadi kambing hitam, serta melihat bagaimana tokoh politik justru memanfaatkan keadaan tersebut untuk mendapatkan keuntungan suara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement