REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI-- Tragedi yang menimpa Muslim di Rohingya, Myanmar mengundang keprihatinan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud. Bahkan, Raja Salman telah memerintahkan pembayaran bantuan senilai 15 juta dolar AS untuk pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar sebagai akibat genosida dan penyiksaan.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan kepada Saudi Press Agency (SPA) menyusul sebuah pertemuan Kabinet Saudi, yang mendapat pengarahan oleh Dr Abdullah bin Abdulaziz Al-Rabiah, supervisor umum Pusat Bantuan Bantuan dan Kemanusiaan yang berbasis di Riyadh pada hari Senin. Situasi di Myanmar, dengan minoritas Muslim pengungsi Rohingya, terpaksa melarikan diri akibat penyiksaan tersebut.
Dalam seruannya ke masyarakat internasional, Kerajaan Arab Saudi mendesak, semua pihak untuk mengambil tindakan agar menghentikan serangan tersebut. Selain itu, memungkinkan hak minoritas Muslim Myanmar menjadi hak asasi manusia mereka.
Muslim Rohingya telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi. Namun baru-baru ini, terpaksa melarikan diri saat mereka diserang di rumah mereka, menyusul serangkaian serangan yang dilakukan oleh gerilyawan Muslim pada bulan Agustus. Pasukan keamanan dan gerombolan sekutu melakukan serangan balasan, membakar rumah ribuan Muslim Rohingya, memaksa 417 ribu orang untuk melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.