REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY - Sedikitnya 149 orang dilaporkan tewas dalam gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter (SR) yang melanda Meksiko pada Selasa (19/9). Ribuan orang berlari ke jalan dengan panik dan jutaan pelanggan kehilangan aliran listrik saat gempa terjadi tepat di jam makan siang.
Wali Kota Mexico City Miguel Angel Mancera mengatakan, 44 bangunan rusak parah. Beberapa kebocoran gas dan kebakaran juga terjadi.
Menteri Dalam Negeri Meksiko Miguel Angel Osorio Chong menambahkan, tim penyelamat sedang bekerja dengan susah payah untuk menggali reruntuhan bangunan demi menemukan korban. "Kami mendapatkan laporan, di beberapa bangunan mungkin ada orang-orang di dalamnya. Kami akan melakukannya dengan sangat hati-hati," kata Chong.
Blok apartemen, sekolah, pabrik, dan supermarket terlihat ambruk. Ratusan relawan dan tim penyelamat menggali puing-puing dengan sekop, cangkul, dan tangan kosong mereka.
"Istri saya ada di sana, saya belum bisa berkomunikasi dengannya, dia tidak menjawab, dan sekarang mereka mengatakan kepada kami jika kami harus mematikan ponsel karena ada kebocoran gas," kata Juan Jesus Garcia (33), warga Mexico City.
Angka kematian tertinggi tercatat di Negara Bagian Morelos, tepat di sebelah selatan Mexico City, dengan 64 kematian. Luis Felipe Puente, kepala badan perlindungan sipil Meksiko mengatakan, di Mexico City, ada 36 orang yang tewas.
Menurut Geological Survey AS, pusat gempa diperkirakan ada di Negara Bagian Puebla. Di wilayah ini dilaporkan ada 41 kematian. Satu kematian juga dilaporkan terjadi di Negara Bagian Guerrero, di Meksiko barat daya.
Gempa ini terjadi tepat di ulang tahun ke-32 gempa dahsyat yang menewaskan ribuan orang di Mexico City pada 1985. Sebelumnya, gempa besar juga terjadi di Mexico selatan pada 7 September 2017 lalu, yang menewaskan sedikitnya 98 orang.