REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di Rakhine State, Myanmar. Bantuan ini dikirim menggunakan dua pesawat Hercules A-1319 dan A-1316 dengan membawa barang mencapai 20 ton.
Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi mengatakan, barang yang dikirimkan Indonesia sudah diserahterimakan secara langsung kepada Dirjen Kementerian Sosial Bantuan dan Pemukiman Kembali Myanmar U Ko Ko Naing. Dengan penyerahan tersebut, maka bantuan dari Indonesia nantinya akan didistribusikan pemerintah setempat.
Menurut Ito hingga saat ini pemerintah Myanmar masih menutup akses bagi NGO maupun PBB untuk masuk memberikan bantuan secara langsung ke Rakhine State.
"Pemerintah Myanmar hanya memberikan izin ke palang merah internasional, dan beberapa negara negara yang selama ini tidak memiliki interest atau embel-embel dalam memberikan bantuan," ujar Ito di Bandara Yangon, Kamis (21/9).
Ito menjelaskan, bantuan yang telah sampai di Bandara Yangon akan langsung dibawa ke Sittwe. Butuh waktu tiga sampai empat hari melewati jalur darat, karena jalan cukup kecil dan sulit dilalui.
Bantuan ini nantinya akan disimpan di shelter yang berada di sana. Bantuan tersebut tidak semata-mata diberikan bagi masyarakat muslim Rohingya, sebab banyak penduduk di Rakhine State yang beragama Budha, Hindu, dan ajaran lain yang juga membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Meski belum bisa ikut serta mengirimkan bantuan hingga ke masyarakat di Rakhine State, Ito memastikan bahwa barang yang dibawa dari Indonesia bisa terdistribusi secara baik.