REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Duta Besar RI untuk Myanmar Ito Sumardi mengatakan bahwa bantuan yang dikirimkan dari Indonesia selalu bermnfaat bagi masyarakat yang berada di Rakhine State. Ke depan ketika pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan, pemerintah setempat berharap bisa mendapatkan bantuan dalam bentuk lain.
"Sebenarnya mereka juga sempat meminta dikirimkan pemotong padi. Kalau tenda memang berguna sebagai pengganti rumah yang hancur karena konflik," ujar Ito di kantor KBRI Myanmar, Jumat (22/9).
Ito menjelaskan, lokasi pengungsi yang berada di Rakhine State memang daerah lumbung pangan. Padi menjadi salah satu komoditas yang dihasilkan di daerah tersebut. Namun karena alat pemotong tidak tersedia maka produksi padi tidak banyak.
Masyarakat di Rakhine State yang rumahnya dibakar mengharap bantuan bahan bangunan untuk membangun rumah kembali. Namun karena agak sulit mendatangkan bahan bangunan, maka tenda yang dikirimkan pemerintah Indonesia sangat membantu masyarakat.
Menurut Ito, pemerintah daerah Rakhine State tetap meminta negara lain yang ingin mengirimkan bantuan bisa berupa uang. Sebab uang tersebut nantinya bisa digunakan untuk membeli barang-barang yang sangat dibutuhkan para pengungsi.
Di sisi lain, pembangunan fasilitas pendidikan yang telah dibangun oleh pemerintah Indonesia sangat membantu anak-anak yang terdampak konflik sosial. Sarana prasana seperti ini juga diharap bis ditingkatkan dengan membangun fasilitas tempat ibadah baik masjid, gereja, ataupun pagoda yang telah dirusak karena insiden di sekitar daerah tersebut.