REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA -- Angkatan laut Tunisia menyelamatkan 78 pengungsi, termasuk dua gadis, sesudah kapal mereka rusak dan terdampar tiga hari di lepas pantai Chebba. Kementerian Pertahanan Tunisia pada Jumat (22/9) mengatakan, kapal pengungsi itu betujuan ke Eropa.
Pelaku perdagangan manusia semakin menggunakan Tunisia sebagai tempat peluncuran pengungsi ke Eropa sesudah penjaga pantai Libya dibantu kelompok bersenjata memperketat pengawasan.
"Pasukan angkatan laut menyelamatkan 78 pendatang gelap asal Tunisia di 70 kilometer timur pantai Chebba, dari kapal rusak dan bocor," kata pernyataan kementerian itu, dengan menambahkan bahwa tidak ada yang meninggal dalam kejadian tersebut.
Tunisia dipuji karena kemajuan demokrasinya sesudah pemberontakan melawan penguasa Zine El-Abidine Ben Ali pada 2011. Tapi pemerintah penggantinya dicap gagal menciptakan lapangan kerja untuk kaum muda, beberapa di antaranya pergi ke Eropa untuk mencari pekerjaan.