REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Seorang pria ditikam di luar masjid di Manchester Raya dinilai kepolisian sebagai aksi kebencian. Korban bernama Nasser Kurdy yang merupakan dokter bedah ortopedi dan imam dilaporkan tiba di Pusat Kegiatan Islam Altrincham, Grove Lane, untuk melaksanakan shalat Isya.
Seseorang kemudian menikam leher Kurdy dari belakang. Asisten Kepala Polisi setempat Russ Jackson mengatakan apa yang dilakukan pelaku amat rendah karena mereka menyerang orang yang dikenal baik di lingkungan tersebut. Kepolisian menyatakan penikaman ini merupakan aksi kebencian. Mereka sudah menahan dua pria.
Kepolisian memastikan aksi kebencian tak akan punya ruang di sana. Terlebih bila aksi tersebut sampai membahayakan masyarakat. Mereka yang punya informasi tentang kejadian ini diharapkan bisa melapor ke kepolisian.
Seorang teman korban menyatakan Kurdy mengalami luka selebar tiga sentimeter dan luka tersebut tidak mematikan. Meski begitu, Kurdy sendiri tetap memerlukan perawatan. Ia mengatakan Kurdy adalah pria yang baik dan disenangi banyak orang. Kejadian itu sangat mengagetkan mereka.
Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, Harun Khan, mengatakan, pihaknya terkejut mendengar kejadian yang disebut polisi sebagai aksi kebencian. ''Kami lega bahwa korban tidak mengalami luka serius. Kami terus mendoakannya,'' kata Khan seperti dikutip The Guardian, Ahad (24/9).
Khan berharap Perdana Menteri dan Sekretaris Negara segera mengimplementasikan regulasi aksi kebencian. Saksi lain di sekitar lokasi menyatakan hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Meski begitu, jamaah tidak surut untuk datang ke masjid. Kejadian ini juga membuat mereka tetap bertekad membalas perbuatan buruk itu dengan kebaikan.