Selasa 26 Sep 2017 14:26 WIB

Korut: Amerika Serikat Telah Deklarasikan Perang

Rep: Kamran Dikarm/ Red: Endro Yuwanto
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut) RiYong-ho mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) telah mendeklarasikan perang terhadap negaranya. Hal ini berkaitan dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut bahwa eksistensi rezim Korut tak akan bertahan lebih lama lagi.

Pada akhir pekan lalu, Trump melalui akun Twitter pribadinya, merespons pidato yang disampaikan Ri Yong-ho di sidang Majelis Umum PBB di New York, AS. Saat itu, Ri mengatakan, rudal Korut dapat mendarat di daratan AS. Ini adalah reaksi Korut terhadap pidato Trump di Majelis Umum PBB yang menyatakan tak segan untuk membinasakan Korut bila berani menyerang AS atau sekutunya.

"Baru saja mendengar pidato menteri luar negeri Korut. Bila dia menggemakan pemikiran Manusia Roket (Kim Jong-un), mereka tidak akan lama lagi," kata Trump melalui akun Twitternya.

Menanggapi cicitan Trump, Ri menilai AS telah menyatakan perang terhadap negaranya. "Seluruh dunia harus mengingat dengan jelas bahwa AS adalah yang pertama kali mengumumkan perang terhadap negara kita," ujarnya merujuk pada cicitan Trump seperti dikutip the Guardian, Senin (25/9).

Ri mengungkapkan, PBB dan masyarakat internasional telah berharap bahwa perang ancaman dan kecaman antara AS dan negaranya tak akan bermuara pada peperangan. "Namun akhir pekan lalu Trump mengklaim bahwa kepemimpinan kita tidak akan lama lagi, dan akhirnya dia mengumumkan perang terhadap negara kita. Mengingat bahwa ini berasal dari seorang Presiden AS, ini jelas merupakan deklarasi perang," ucapnya.

Oleh sebab itu, Korut, kata Ri melanjutkan, berhak melindungi negaranya dari segala potensi serangan AS. "Sejak AS mengumumkan perang terhadap negara kita, kita berhak melakukan tindakan balasan, termasuk hak untuk menembak jatuh pembom strategis AS, bahkan ketika mereka belum berada di wilayah udara negara kita," ujar Ri.

Kendati demikian, AS menyangkal bahwa cuitan Trump di akun Twitternya merupakan sebuah deklarasi perang terhadap Korut. "Terus terang, saran itu tidak masuk akal," kata sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders.

Menurut Sanders, tujuan AS saat ini masih sama, yakni mengupayakan denuklirisasi di Semenanjung Korea. "Itulah fokus kami. Melakukan itu melalui tekanan ekonomi dan diplomatik yang paling maksimal sejauh ini," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement