REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebanyak puluhan ribu turis asal Israel dilaporkan tetap melakukan perjalanan ke Semenanjung Sinai, Mesir dalam beberapa hari terakhir. Perjalanan itu tetap mereka lakukan di tengah adanya peringatan karena situasi keamanan yang tak stabil di wilayah tersebut.
Kementerian Pariwisata Mesir mengumumkan lebih dari 10 ribu wisatawan asal Israel yang membanjiri sejumlah resor di Semenanjung Sinai, khususnya di kawasan pantai. Jumlah tersebut meningkat setidaknya hingga 30 persen dibandingkan tahun lalu. Banyak warga dari negara itu yang memilih menghabiskan waktu liburan mereka meski telah mengetahui situasi yang belum kondusif.
Pihak bewenang Mesir telah berupaya keras untuk memulihkan situasi keamanan di seluruh kawasan wisata Semenanjung Sinai. Kondisi di wilayah itu memburuk dengan adanya serangan teror dari kelompok-kelompok militan.
Pada awal bulan ini, Biro Kontra Terorisme Israel memperingatkan warga mereka untuk tidak melakukan perjalanan ke beberapa daerah, termasuk Sinai, Turki, dan Eropa. Ada kemungkinan serangan dari kelompok militan terjadi dan mengancam.
Terlebih dalam beberapa tahun terakhir di Semenanjung Sinai, serangan terhadap tentara dan polisi yang berjaga di wilayah itu kerap terjadi. Hampir seluruhnya diyakini dilakukan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) maupun organisasi teror terkait dengan kelompok militan itu.
Meski demikian, menurut data Kementerian Pariwisata Mesir, jumlah wisatawan Israel tetap mengalami peningkatan. Seperti dalam periode Januari hingga November 2015, yang tercatat mencapai 336 ribu orang. Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014, yang hanya berjumlah 140.425 turis Israel datang ke negara itu.