Jumat 29 Sep 2017 16:25 WIB

Menerjemahkan demi Kecintaan Terhadap Bahasa

Rep: Lisa Clarke/ Red:
Rebecca O'Brien
Rebecca O'Brien

Rebecca O'Brien kapan saja bisa menerima undangan untuk menjadi penerjemah di sebuah pernikahan, kelahiran anak, upacara wisuda sekolah, atau bahkan pemakaman. Dan ia menganggap setiap undangan yang ia terima adalah hak istimewa bagi dirinya.

Rebecca adalah satu dari 170 juru bahasa dan penerjemah Auslan (lembaga bahasa isyarat Australia) untuk ‘The Deaf Society’, yang membantu orang-orang tunarungu di seluruh New South Wales (NSW) untuk terlibat dalam acara besar maupun kecil.

"Kami benar-benar mengakses beberapa bagian pribadi dan personal dari kehidupan orang-orang ini. Kami berada di sana untuk beberapa momen yang sangat menggembirakan dan momen yang sangat menyedihkan," kata Rebecca. "Saya rasa itu keistimewaan. Kita perlu mengingatnya."

Banyak orang sering bercanda dengannya tentang perlunya juru bahasa untuk hadir di peristiwa persalinan, tapi Rebecca mengatakan, ada lebih banyak hal di sekitar peristiwa itu yang butuh tulisan 'dorong'. "Kami sering berada di sana menerjemahkan untuk suami atau pasangan karena mereka juga perlu tahu apa yang sedang terjadi," ujar Rebecca.

"Anda tak hanya tiba dan melahirkan bayi. Ada cukup banyak waktu yang dihabiskan untuk persalinan dan ada banyak bidan berseliweran, belum lagi dokter. Dan ada banyak percakapan dan Anda ingin tahu 'Oh, Anda sedang memeriksa saya. Apakah bayinya baik-baik saja?'."

David Connor
David Connor

Supplied

Sejumlah penerjemah Auslan juga bertugas untuk membantu menerjemahkan penyandang tunarungu di masa-masa sulit. "Jadi saat pemakaman, atau ketika dokter mengatakan bahwa mereka terkena kanker stadium akhir dan tidak ada yang bisa mereka lakukan. Kami bertugas untuk semua peristiwa."

Rebecca mengatakan bahwa menjadi juru bahasa berarti orang harus membuka seluruh hidup mereka untuk Anda, dan itu harus dihormati. "Saya merasa hal itu membuat saya tersanjung, bahwa kami diperbolehkan masuk ke kehidupan mereka," tuturnya.

Tanggal 30 September adalah Hari Penerjemahan Internasional, yang mengakui kontribusi besar penerjemah, juru bahasa, dan terminolog profesional dalam kehidupan masyarakat.

Meski tak memiliki keluarga yang menyandang tunarungu, Rebecca jatuh cinta dengan Bahasa isyarat sejak di SMA setelah melihat juru bahasa Auslan berinteraksi dengan siswa tunarungu. "Mereka meminta pembantu guru masuk untuk menerjemahkan untuk mereka," kata Rebecca.

"Saya hanya berpikir itu menakjubkan. Ketika Anda melihat seseorang di atas panggung, itu terlihat indah. Anda tak sadar, hingga Anda sendiri menjadi penerjemah, bahwa mereka seperti angsa, mereka terlihat cantik di atas panggung tapi di bawah mereka berusaha mati-matian. "

Melakukan kursus bahasa isyaratnya melalui The Deaf Society, saat ini Rebecca bekerja sebagai Koordinator Layanan Penerjemah di organisasi tersebut.

Wakil Menteri untuk Urusan Perdagangan, Wang Bingnan, dan Deputi Ketua Partai Buruh Australia, Tanya Plibersek.
Wakil Menteri untuk Urusan Perdagangan, Wang Bingnan, dan Deputi Ketua Partai Buruh Australia, Tanya Plibersek.

Supplied

Meski memiliki kualifikasi profesional selama 12 tahun, Rebecca mengatakan bahwa ia masih mempelajari sejumlah isyarat baru. "Bahkan dari 12 tahun yang lalu sampai sekarang, internet adalah fitur yang sangat menonjol dalam kehidupan kami," tuturnya.

"Dua belas tahun yang lalu tidak ada Bahasa isyarat untuk Google, tapi kini, sudah ada isyarat untuk menunjukkan Google. Dan ada isyarat untuk Twitter dan Facebook dan hal-hal seperti yang kita pakai setiap hari, tapi 12 tahun yang lalu belum ada.”

"Karena itulah pengembangan profesional sangat penting, karena kami selalu belajar."

Proses sertifikasi baru

Otoritas Akreditasi untuk Penerjemah dan Juru Bahasa Australia (NAATI) akan menerapkan sebuah sistem sertifikasi baru untuk semua penerjemah dan juru bahasa, yang akan berlaku mulai bulan Januari tahun depan.

Semua sertifikasi yang sebelumnya diterbitkan oleh NAATI tetap berlaku untuk periode yang dikeluarkan, walau organisasi itu memperkirakan, nilai akreditasi itu akan berkurang karena sertifikasi NAATI menjadi standar industri yang disukai.

Rebecca menyambut baik perubahan tersebut, dengan mengatakan bahwa menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lainnya adalah keterampilan yang berbeda dari sekedar berbicara bahasa kedua.

"Orang yang fasih dalam bahasa asing mungkin tak bisa menerjemahkan karena secara mental Anda benar-benar lebih banyak menerima satu bahasa dan memproduksi bahasa lain pada saat bersamaan," katanya. "Anda tak bisa masuk begitu saja dan bekerja di mana-mana."

Ia yakin, sistem sertifikasi yang baru bermanfaat bagi klien maupun praktisi. Tapi penerjemah David Connor tak sependapat akan hal itu.

"Karena saya telah bekerja sebagai penerjemah dari tahun 1969 sampai 2017 tanpa rezim aturan semacam ini, saya ragu untuk masuk ke sistem baru ini," kata David.

Lebih dari empat dekade, David telah belajar membaca dalam 15 bahasa yang berbeda; mulai dari bahasa Perancis dan Spanyol, hingga beberapa bahasa yang jauh kurang menonjol di Australia.

"Saya ingin belajar bahasa Islandia dan bahasa Faroe karena mereka adalah bahasa pulau yang merupakan versi awal dari bahasa Skandinavia daratan," kata David. "Saya mungkin mendapatkan sekitar 4 atau 5 pekerjaan setahun dengan 2 bahasa tersebut."

Situs NAATI menyatakan bahwa mungkin sulit untuk terus bekerja sebagai penerjemah dan juru Bahasa di Australia tanpa sertifikasi baru. Ini membuat David khawatir akan masa depan pekerjaannya. "NAATI telah menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi mendaftar para praktisi dengan akreditasi lama meski setuju bahwa lisensi mereka tidak dapat dicabut karena telah diberikan secara permanen.”

"Ini berarti bahwa pekerjaan lokal saya akan jarang karena klien tak bisa menemukan saya dan, walaupun mereka melakukannya, badan pemerintah diberitahu oleh NAATI bahwa akreditasi lama sudah digantikan."

Rebecca menjelaskan bahwa dengan sistem lama, Anda terbiasa untuk mendapatkan kualifikasi yang tak pernah kedaluwarsa, namun bagi individu yang mendapatkan sertifikasi melalui sistem baru, periode kadaluwarsa akan berlaku tiga tahun dari tanggal sertifikasi.

"Dokumen [untuk sistem yang baru] itu bisa sedikit melelahkan, tapi saya pikir ini sangat bermanfaat," sebutnya.

Penerjemah John Zhou (kanan) dengan mantan Perdana Menteri Australia, John Howard.
Penerjemah John Zhou (kanan) dengan mantan Perdana Menteri Australia, John Howard.

Supplied

Menguasai segalanya

Penerjemah bahasa Mandarin, John Zhou, mengikuti pelatihan selama beberapa tahun untuk menjadi ahli dalam profesinya, dan ia percaya untuk menjadi sukses dalam pekerjaan, Anda butuhuntuk memiliki pengetahuan yang sangat luas. "Anda harus menguasai semua, yang berarti Anda harus mengikuti segala perkembangan," kata John.

"Bisa jadi astronomi atau geografi, dan apa saja, karena Anda tidak akan pernah bisa memprediksi apa yang akan dikatakan pembicara."

Setelah bermigrasi ke Australia untuk belajar pada tahun 1995, John terinspirasi untuk menjadi juru bahasa setelah dengan susah payah mengirimkan formulir dan berurusan dengan agen pemerintah dalam bahasa Inggris. "Saya mulai memperhatikan sekelompok orang baik yang menawarkan bantuan bahasa kepada imigran baru seperti saya; mereka adalah juru bahasa," kata John.

Pada awal 1990-an, juru bahasa adalah sebuah konsep baru di China, tapi mereka lebih menonjol di Australia, membantu imigran baru seperti dirinya.

"Setelah menyelesaikan gelar sarjana di bidang Bahasa Mandarin dan Penerjemahan serta Juru Bahasa ... saya ingin meningkatkan kemampuan penerjemahan saya lebih jauh, jadi saya melamar Diploma Lanjutan jurusan Penerjemahan di Universitas Shanghai International Studies dan belajar di sana selama dua tahun,” ungkap John.

Tugas penerjemahan resmi pertama John adalah untuk Dewan Kota Melbourne, saat mereka menerima sebuah tim delegasi dari Cina. "Sebelum bertugas ... Saya melakukan penelitian ekstensif terhadap kebiasaan ekonomi dan budaya setempat dari wilayah di mana delegasi berasal," kata John.

"Yang tidak saya duga adalah bahwa kalimat pertama yang dilontarkan oleh pemimpin delegasi adalah 'Dua hari terakhir ini di Melbourne sangat hangat, tapi sekarang ini di Cina sedang mengalami musim dingin. Udara dingin dari Siberia telah mengarah ke tenggara. Benar-benar dingin saat saya berangkat’. Saya bingung menerjemahkannya, tapi berkat juru bahasa dari pihak Cina, saya berhasil melakukan pekerjaan saya."

Sejak itu, John selalu meneliti latar belakang kliennya. "Keahlian di lapangan bisa meningkatkan kualitas pekerjaan Anda secara signifikan dan bahkan mempermudah pekerjaan," kata John.

Rebecca-pun setuju, mengatakan bahwa memiliki berbagai pengetahuan umum sangat membantu. "Kami semacam lelucon, hanya tahu sedikit tentang segala hal," sebutnya. "Anda benar-benar harus memiliki memori arsip yang sangat besar di mana Anda menyimpan semua informasi acak ini."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement