REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menghadiri pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) Chapter Tunisia yang mengambil tema "Home-Grown Democracy: The North Africa Experience," Senin (2/10).
Dalam sambutannya, Menlu mengatakan tidak ada satu formula yang dapat digunakan semua negara dalam menerapkan demokrasi. Untuk itu, kata ia, forum seperti ini sangat bermanfaat untuk bertukar pikiran dan membagi pengalaman terkait dengan promosi demokrasi.
Bekerja sama dengan Pemerintah Tunisia, penyelenggaraan BDF-Chapter Tunisia merupakan upaya Indonesia untuk menyediakan platform negara-negara di kawasan Afrika Tengah dan Timur Tengah untuk bertukar pengalaman dalam hal proses demokrasi.
BDF juga membahas perkembangan "home-grown democracy" di masing-masing negara dan untuk melihat tantangan terhadap perkembangan demokrasi di kawasan serta mencari solusi terhadap tantangan tersebut.
Menurut Menlu, demokrasi adalah suatu proses panjang yang berkelanjutan. Dari pengalaman Indonesia dan juga di banyak negara lain, proses demokrasi tidak mulus.
"Demokrasi adalah proses yang berkelanjutan dan bukan tujuan, karena tujuan kita bernegara adalah untuk mencapai kesejahteraan dan decent life bagi semua rakyat kita," tutur Menlu Retno dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (3/10).
Lebih lanjut, Menlu menekankan bahwa walaupun nilai demokrasi adalah universal, namun tidak ada satu formula yang dapat digunakan untuk demokrasi. "Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya kita harus memperhatikan kepentingan dan keinginan rakyat bukan kepentingan pihak luar."