REPUBLIKA.CO.ID,VALLEGRANDE -- Di sudut terpencil di Bolivia Timur di mana Ernesto Che Guevara meninggal, ribuan orang berkumpul untuk memperingati 50 tahun kematiannya di tangan militer Bolivia yang dilatih CIA. Keempat anak Che, bersama Presiden Bolivia Evo Morales dan Wakil Presiden Alvaro Garcia Linera, dan delegasi dari Venezuela dan Kuba, datang untuk memberi penghormatan terhadap Che di kota kecil Vallegrande pada Senin, (9/10).
"Ini adalah momen bersejarah, bukan hanya untuk saya pribadi, tapi untuk semua orang yang berjuang untuk pembebasan mereka," kata Morales seperti dilansir Aljazirah.
Mengingat 50 tahun kematian Che adalah mengingat perjuangan untuk meraih martabat dan kedaulatan nasional, juga melawan imperialisme. Pengunjung dari seluruh dunia menghadiri acara utama di bandara di mana sisa-sisa Che dan enam rekannya ditemukan pada 1997 dan kemudian dipulangkan ke Kuba.
Mausoleum dan museum baru Che menunjukkan bagaimana ikon revolusioner yang dulu dibenci oleh Pemerintah Bolivia malah sekarang dipuja. Peringatan kematian Che pada hari Senin bagian dari lima hari kegiatan termasuk pertunjukan film, pertunjukan teater, pameran foto dan talkshow.
"Kami menunjukkan bahwa di Bolivia, pemikiran Che dan karyanya terus dijaga dan pemerintah mengikuti teladannya," kata Wakil Menteri Koordinasi Bolivia Alfredo Rada.
"Banyak dari kami yang ingin berjuang bersama Che, tapi tidak ada yang tahu bagaimana cara menghubungi gerilyawan," kata pensiunan penambang Felix Muruchi. "Meskipun perserikatan kami dilarang oleh militer, kami berhasil membantu mereka dengan kontribusi dari gaji kami."