Rabu 11 Oct 2017 04:47 WIB

Jumlah Korban Kapal Terbalik Rohingya Jadi 23 Orang

Rep: Christiyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang wanita Muslim Rohingya, yang menyeberang dari Myanmar ke Bangladesh, terbaring tak sadarkan diri di tepi Teluk Bangal setelah kapal yang dia tumpangi terbalik di Shah Porir Dwip, Bangladesh.
Foto: AP/ Dar Yasin
Seorang wanita Muslim Rohingya, yang menyeberang dari Myanmar ke Bangladesh, terbaring tak sadarkan diri di tepi Teluk Bangal setelah kapal yang dia tumpangi terbalik di Shah Porir Dwip, Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, COX'S BAZAR -- Jumlah korban meninggal pada peristiwa terbaliknya kapal yang diisi warga Rohingya bertambah menjadi 23 orang. Keterangan ini disampaikan oleh pihak kepolisian Bangladesh.

Delapan korban ditemukan di Sungai Naf yang memisahkan Bangladesh dan Myanmar. Sedangkan korban-korban lainnya ditemukan bermil-mil jauhnya di Pulau St. Martin. Demikian dilaporkan laman The Economic Times, Selasa (10/10).

Kepala polisi di perbatasan kota Teknaf, Mian Uddin, mengatakan lebih dari separuh korban kecelakaan adalah anak-anak. Uddin tak dapat memastikan berapa jumlah korban yang masih belum ditemukan. Namun korban selamat dan regu penyelamat mengatakan kapal itu berisi antara 60 sampai 100 penumpang.

Sejauh ini 15 penumpang yang masih hidup sudah diselamatkan oleh penjaga pantai dan penjaga perbatasan. Pihak otoritas Bangladesh menyatakan kemungkinan korban selamat lainnya berenang menuju Myanmar.

Lebih dari setengah juta pengungsi Rohingya tiba di Bangladesh sejak 25 Agustus silam. Mereka melarilan diri dari serangan militer Myanmar yang meluluhlantakkan perkampungan Rohingya. Gelombang eksodus perlahan mered. Namun pemerintah Bangladesh mengklaim ada ribuan pengungsi yang tetap mengalir hingga saat ini.

Sebagian pengungsi menuju Bangladesh lewat Sungai Naf. Sementara pengungsi lainnya ada yang memilih perjalanan lewat laut dan melintasi Teluk Bengal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement