REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sedikitnya dua orang tewas dan enam lainnya luka-luka setelah penyerang meledakkan diri di dekat komando polisi di ibu kota Suriah, Damaskus.
Seperti dilansir dari Aljazirah, Kamis (12/10), pengebom bunuh diri mencoba menyerbu gedung utama markas polisi dan bentrok dengan para penjaga sebelum meledakkan alat peledak.
Laporan lain yang mengutip kantor berita resmi Suriah mengatakan dua pengebom meledakkan ikat pinggang mereka di luar kantor polisi di Jalan Khaled bin al-Walid. Sementara seorang pengebom ketiga meledakkan dirinya di pintu masuk di jalan yang sama.
"Investigasi kami terus berlanjut untuk mengetahui dari mana asalnya dan bagaimana. Sekarang masalahnya sudah terkendali," ujar kepala polisi Damaskus, Mohammad Kheir Ismail.
Amaq, unit propaganda kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), melaporkan berita tersebut tanpa mengklaim bertanggung jawab langsung.
Namun, dalam sebuah pernyataan via aplikasi pesan Telegram, ISIS, mengatakan bahwa tiga dari militannya dengan sabuk peledak melakukan serangan tersebut.
Serangan pada Rabu adalah insiden kedua bulan ini setelah orang-orang bersenjata membidik sebuah kantor polisi di distrik Al-Midan, Damaskus, pada 2 Oktober.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan September adalah bulan paling mematikan dalam konflik tahun ini, dengan setidaknya 3.000 orang, termasuk 955 warga sipil tewas
Menurut Kepala SOHR Rami Abdel Rahman, lebih dari 70 persen warga sipil terbunuh dalam rezim dan serangan udara Rusia, atau dalam serangan udara koalisi internasional yang memerangi ISIS. .
Jumlah orang yang terbunuh pada bulan September lebih tinggi karena meningkatnya pertempuran dan serangan udara intensif dari koalisi internasional dan Rusia terhadap benteng-benteng milisi di utara dan timur Suriah.