REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Israel mengeluhkan sikap Badan Kebudayaan PBB (UNESCO) bersikap memihak dalam perselisihan mengenai situs warisan budaya di Yerusalem dan wilayah Palestina.
"Hari ini adalah hari baru di PBB di mana diskriminasi terhadap Israel dibalas," kata Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon, Kamis, (12/10).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB bulan lalu bahwa UNESCO mempromosikan sejarah palsu dengan menyebut Makam Yahudi Patriarchs dan Masjid Ibrahimi Muslim sebagai warisan dunia Palestina.
Resolusi UNESCO yang didukung Arab tahun lalu mengecam kebijakan Israel di tempat-tempat keagamaan di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Berdasarkan peraturan UNESCO, keluarnya AS dari UNESCO akan berlaku efektif pada akhir Desember 2018.
Organisasi yang mempekerjakan sekitar 2.000 orang di seluruh dunia tersebut kebanyakan berbasis di Paris. UNESCO berjuang untuk relevansinya karena semakin terpukul oleh persaingan regional dan kekurangan uang.
Saat ini UNESCO sedang dalam proses memilih kepala baru, yang prioritasnya adalah untuk menghidupkan kembali kekuatan organisasi tersebut.