REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi menyampaikan dukungannya serta menyambut baik strategi yang diumumkan oleh Presiden Amerika Donald Trump terhadap Iran.
Arab Saudi juga menyampaikan komitmennya untuk bekerja sama dengan sekutu AS di kawasan dalam rangka menghadapi tantangan bersama, terutama kebijakan permusuhan dan tindakan agresi Iran di Timur Tengah.
Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (17/10), kerajaan Arab Saudi telah mendukung kesepakatan nuklir antara Iran dengan Inggris, AS, Rusia, Prancis, Jerman dan Cina.
Namun, Arab Saudi meyakini perlunya pembatasan penyebaran senjata pemusnah massal di kawasan Timur Tengah dan dunia. Karena pentingnya mewujudkan perdamaian dan keamanan di kawasan. Namun, Iran telah memanfaatkan pencabutan sanksi ekonomi dengan terus menciptakan distabilisasi keamanan di kawasan, khususnya melalui program pengembangan rudal balistik, mendukung terorisme termasuk Hizbullah dan milisi Houthi.
Menurut Arab Saudi, Iran bahkan terus melakukan pelanggaran secara terang-terangan dan nyata terhadap konvensi-konvensi internasional. Aran Saudi menyebut Iran mentransfer kemampuan dan keahlian mereka kepada Kelompok Pemberontak Houthi, yang menggunakan rudal-rudal Iran untuk menyerang Arab Saudi.
Iran terus melakukan tindakan-tindakan agresifnya melalui milisi Garda Revolusi dan Pemberontak Houthi dengan menghadang jalur navigasi internasional di Laut Merah dan Teluk Arab, dan melakukan serangan cyber terhadap Arab Saudi dan negara-negara di kawasan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan mitranya di Amerika Serikat dan masyarakat internasional, guna mencapai tujuan yang telah disampaikan oleh Presiden Donald Trump. Termasuk perlunya menghadapi bahaya ancaman kebijakan Iran terhadap keamanan dunia secara komprehensif tidak hanya terbatas pada program nuklir, akan tetapi mencakup semua tindakan agresinya. Serta menghentikan semua potensi yang memungkinkan Iran untuk dapat memiliki senjata pemusnah massal tersebut.