Anda mungkin pernah mendengar teori efek kupu-kupu, di mana seekor kupu-kupu di hutan Amazon mengepakkan sayapnya dan ada tornado di Texas. Mungkin kedengarannya aneh, tapi ini tak sepenuhnya lelucon.
Apa yang terjadi di satu bagian dunia memang memengaruhi bagian dunia lainnya. Bayangkan Anda berada di sebuah ruangan di hari yang panas dan Anda menghidupkan kipas angin.
Awalnya, kipas itu hanya akan mendinginkan apa yang ada di depannya, tapi seiring waktu, udara di ruangan akan bercampur dan seluruh ruang akan terpengaruh.
Kipas angin memengaruhi apa yang paling dekat dengannya, tapi ia sedikit memengaruhi keseluruhan ruangan. Dengan cara yang sama, gangguan di satu bagian atmosfer Bumi dirasakan di tempat lain.
Seekor serangga tunggal mungkin terlalu kecil untuk memiliki dampak global yang besar, tapi fenomena ‘Walker Circulation’ adalah ‘kupu-kupu’ yang sangat besar.
Apa itu ‘Walker Circulation’?
Sebelum kita membahas Walker Circulation, berikut beberapa hal yang perlu diketahui:
- ENSO singkatan dari El Nino Southern Oscillation (Getaran Selatan El Nino)
- El Nino dan La Nina adalah fase dari ENSO
- Fase-fase ini merupakan hasil variasi dari Walker Circulation.
‘Walker Circulation’ sendiri menggambarkan fenomena di mana udara bergerak melintasi Samudra Pasifik dan meningkat saat tiba di Indonesia.
Udara kemudian kembali melintasi Pasifik sebelum turun ke Amerika Tengah, menyelesaikan siklusnya. Ini adalah fase netral - inilah yang terjadi hampir sepanjang waktu.
Fase La Nina adalah saat sirkulasi normal memiliki terlalu banyak serat.
Udara ditarik lebih kuat melintasi Pasifik, sehingga ada udara yang lebih lembap di sisi Australia dari Samudera Pasifik, yang menyebabkan kondisi hujan di timur Australia.
Fase El Nino adalah ketika Walker Circulation melemah atau terbalik, sehingga udara turun ke sisi Australia dari Samudera Pasifik, mencegah daya angkat dan mengakibatkan kondisi hangat dan kering di Australia.
ENSO adalah hasil dari proses memberi dan menerima yang rumit antara samudera (lautan) dan atmosfer di wilayah Pasifik.
Bagi Australia, El Nino umumnya mengarah pada kondisi yang lebih kering dan panas, sementara La Nina biasanya mengarah pada kondisi yang lebih dingin dan lebih basah.
Dampak cuaca pada sejumlah sektor
ENSO mungkin merupakan fenomena di Pasifik, namun efek arusnya dirasakan di seluruh dunia.
Hubungan antara ENSO dan dampaknya terhadap curah hujan dan suhu, yang menyebabkan banjir, kebakaran, kekeringan dan angin topan, didokumentasikan dengan baik.
Tapi tidak semua efek ENSO sama terkenalnya.
Peristiwa El Nino prasejarah telah ditemukan berkorelasi dengan pembangunan dan pengabaian kuil di Peru antara sekitar 5.800 dan 2.800 tahun yang lalu.
Namun, masyarakat mendapat masalah karena ENSO tidak terbatas pada masa lalu yang kuno.
Penelitian dari Universitas Cambridge menunjukkan bahwa Australia, Chile, Indonesia, India, Jepang, Selandia Baru dan Afrika Selatan mengalami penurunan aktivitas ekonomi sebagai respon terhadap El Nino.
Untuk tempat lain seperti Amerika Serikat dan Eropa, mereka mengatakan El Nino bisa memiliki efek peningkatan pada kegiatan ekonomi. Hubungan antara ekonomi dan iklim sangat kompleks, namun pada intinya adalah hubungan antara curah hujan dan produktivitas pertanian yang konsisten.
ENSO juga memiliki dampak modern terhadap kesehatan. Misalnya, El Nino telah dikaitkan dengan efek signifikan pada polusi udara di China Timur.
Selama periode El Nino di tahun 2015, udara turun yang stabil dari Walker Circulation terbalik meningkatkan kumpulan asap secara signifikan di daerah Beijing yang sudah sangat tercemar. Dampak negatif ini bisa menyebabkan hasil yang membahayakan.
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal ‘Nature’ menemukan bahwa ENSO mungkin memiliki peran dalam 21 persen dari semua konflik sipil antara tahun 1950 dan 2004, dan bahwa konflik sipil baru di daerah tropis dua kali lebih mungkin timbul pada masa El Nino ketimbang La Nina.
Para peneliti menunjukkan bahwa tekanan ekonomi dari El Nino, dan juga stres akibat bencana alam yang disebabkan El Nino, dapat menekan jiwa manusia, yang terkadang bisa menyebabkan perilaku agresif.
Tak semua tentang ENSO
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua cuaca dunia, atau bahkan cuaca di Australia, didorong oleh ENSO sendirian.
Salah satu efek utama yang terkait dengan El Nino adalah meningkatnya potensi kebakaran di Australia, dan ya, peristiwa ‘Ash Wednesday’ (abu di hari rabu) pada tahun 1983 dikaitkan dengan El Nino.
Tapi peristiwa ‘Black Saturday’ (2009) terjadi di akhir sebuah periode La Nina, dan kebakaran pada bulan Oktober 2013 di wilayah Blue Mountains, New South Wales, terjadi pada fase netral.
ENSO hanyalah salah satu dari banyak penggerak iklim yang memengaruhi Australia. El Nino di Samudera Hindia (IOD) adalah penggerak utama lainnya dari tahun ke tahun, tapi peristiwa ‘Pacific Decadal Oscillation’, ‘Southern Annular Mode’, dan ‘Madden Julian Oscillation’, berada di antara peristiwa iklim lainnya yang berperan.
Peristiwa pemicu ini terjadi di atas latar belakang perubahan iklim, dengan perubahan musiman dan sejumlah sistem tunggal di bagian terdepan. Ini adalah dunia yang saling terkait dengan banyak peristiwa besar.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.