Jumat 20 Oct 2017 09:06 WIB

Tiga Tokoh Kunci dalam Sengketa Kemerdekaan Katalan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
President Katalunya Carles Puigdemont menyiapkan pidatonya di Palau de la Generalitat, Barcelona, Spain,
Foto: Emilio Morenatti/AP Photo
President Katalunya Carles Puigdemont menyiapkan pidatonya di Palau de la Generalitat, Barcelona, Spain,

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Isu kemerdekaan Katalunya terus mendominasi media-media di Spanyol. Siapa saja tokoh-tokoh dibalik isu kontroversial tersebut? Berikut tiga tokoh kunci dalam krisis politik terbesar Spanyol dalam beberapa dasawarsa ini, seperti dilansir dari The Local.

1. Mariano Rajoy

 

Pemimpin partai konservatif Popular berusia 62 tahun ini telah menjabat sebagai Perdana Menteri Spanyol sejak Desember 2011. Rajoy memimpin pemerintahan minoritas sejak pemilihan umum 2016, yang didukung oleh partai moderat Ciudadanos, yang didirikan di Katalunya sebagai partai anti-kemerdekaan.

 

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy. (REUTERS/Susana Vera)

 

Para kritikus menuduhnya tidak melakukan apa pun untuk menghentikan sentimen separatis di Katalunya. Namun Rajoy berpendapat, dia tidak dapat memberikan persetujuannya terhadap referendum kemerdekaan di wilayah tersebut karena akan melanggar konstitusi Spanyol yang menyatakan negara tersebut tidak dapat dibagi.

 

 

2. Carles Puigdemont

 

Presiden Katalunya berusia 54 tahun ini telah mendorong kemerdekaan Katalunya sejak masa mudanya. Puigdemont yang pernah berprofesi sebagai jurnalis, menjadi kepala pemerintahan daerah pada Januari 2016.

 

Dia berada di bawah tekanan separatis garis keras untuk menyatakan kemerdekaan. Pembangkangan dilakukan juga oleh pemilih dari pemerintah pusat yang ikut dalam referendum kontroversial pada 1 Oktober karena mereka sangat mendukung Katalan melepaskan diri dari Spanyol.

 

Namun jumlah pemilih dalam referendum hanya 43 persen, sehingga tidak memenuhi standar internasional. Hal itu karena orang-orang Katalan yang masih ingin jadi bagian dari Spanyol banyak yang memboikot referendum itu.

 

Puigdemont mengatakan, dia bersedia dipenjara karena dorongan separatisnya. Saat ini dia sedang diselidiki karena tuduhan pembangkangan sipil, penyalahgunaan jabatan, dan penyalahgunaan dana publik.

 

Baca: Katalunya akan Nyatakan Kemerdekaan Jika Otonomi Dicabut

 

3. Soraya Saenz de Santamaria

 

Wakil Perdana Menteri Spanyol berusia 46 tahun ini bertanggung jawab atas hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahnya.Dia kemudian meluncurkan "Dialog Operasi" dengan pemerintah separatis Katalunya. Namun ia gagal meyakinkan mereka untuk membatalkan rencana mengadakan referendum kemerdekaan.

 

Wakil Perdana Menteri Spanyol Soraya Saenz de Santamaria. (Reuters/Sergio Perez)

 

Pemerintah pusat Spanyol pada Maret lalu berjanji akan menginvestasikan 4,9 miliar dolar AS di Katalunya, kebanyakan untuk infrastruktur kereta api. Investasi itu akan diberikan dalam kurun waktu antara 2017 dan 2020.

 

Jumlah itu dianggap oleh banyak pihak terlalu sedikit. Terlalu terlambat bagi pemerintah pusat untuk berinvestasi di wilayah yang telah lama menuntut lebih banyak dukungan finansial untuk infrastruktur.

 

Baca: Ini Bunyi Pasal yang Mencabut Otonomi Katalunya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement