Ahad 22 Oct 2017 03:14 WIB

Puncak Hujan Meteor Orionid Diprediksi pada 22 Oktober

Rep: Kabul Astuti/ Red: Andri Saubani
Meteorit. Ilustrasi.
Meteorit. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hujan meteor Orionid tahunan, salah satu di antara peristiwa paling ditunggu dalam kalender selestial, mencapai puncaknya akhir pekan ini. Sekitar 20 meteorid tiap jamnya akan menyala dengan kecepatan 148 ribu mph (mil per jam), saat mereka terbakar dalam kilatan cahaya yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

Kapan kamu bisa menyaksikan peristiwa ini? Hujan meteor ini biasanya berlangsung sepanjang bulan Oktober, tapi puncaknya diprediksi jatuh antara 20-22 Oktober.

"Kami memperkirakan puncaknya akan terjadi pada malam 21/22 Oktober, ketika bulan sabit muda berada di posisi tepat sebelum cahaya hujan meteor ini muncul di timur," kata astronom dari Royal Observatory Greenwich, Tom Kerss, dilansir dari The Independent, Sabtu (21/10).

Pada Ahad (22/10) pagi, antara tengah malam sampai fajar, adalah waktu terbaik untuk melihat hujan meteor ini. Karena, langit berada dalam kondisi paling gelap dan meteor menyala terang.

Meteor ini terlihat di seluruh dunia dan dapat disaksikan dengan mata telanjang di langit. NASA menyarankan untuk mencari rasi Orion, lalu mengalihkan pandangan ke bagian yang lebih gelap dari langit di dekatnya.

Menurut Kerss, meteor bisa muncul di bagian langit mana saja. Tapi, akan sedikit lebih baik melihat ke arah timur. Mata adalah alat terbaik yang tersedia untuk menyaksikan hujan meteor Orionid.

Kerss mengatakan, teleskop atau teropong tidak akan memberi Anda keuntungan karena meteor ini melintas dengan amat cepat. Cukup bawa mantel atau selimut agar tidak kedinginan. Lalu rileks dan lihat ke langit.

"Meteor Orionid dikenal karena kecepatan dan kecemerlangannya. Jadi jika Anda tekun, ada kemungkinan Anda akan melihat beberapa bintang jatuh terang di langit," kata Kerss. Seperti halnya melihat bintang apapun, pemandangan terbaik akan Anda dapatkan di pedesaan, di mana polusi belum sepekat di kota-kota besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement