Senin 23 Oct 2017 08:50 WIB

Hamas Bantah Hubungannya dengan Qatar Memburuk

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
 Warga Palestina di Gaza City, Kamis (12/10), menyambut gembira kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah.
Foto: AP/Khalil Hamra
Warga Palestina di Gaza City, Kamis (12/10), menyambut gembira kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah.

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Hamas membantah laporan yang mengisyaratkan Hamas tidak puas dengan peran Qatar dalam upaya mencapai rekonsiliasi dengan Fatah.

Laporan media lokal mengenai isu tersebut muncul setelah pemimpin Hamas Yahya Sinwar baru-baru ini bertemu dengan kelompok pemuda di Jalur Gaza. Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan, tuduhan tentang keretakan hubungan antara Hamas dan Qatar tersebut tidak benar.

Hamas juga menolak pembicaraan mengenai ketegangan apa pun. "Perlu dicatat peran Qatar cukup besar dalam mendukung keteguhan rakyat Palestina pada umumnya dan rakyat kita di Jalur Gaza, terutama dalam bayang-bayang pengepungan yang tidak adil," bunyi pernyataan tersebut seperti dilansir Aljazirah, Senin (23/10).

Hamas memuji Qatar memiliki peran perintis dalam memperbaiki kehidupan warga Palestina yang tinggal di Gaza. "Qatar telah melakukan puluhan proyek kemanusiaan, proyek rekonstruksi dan infrastruktur, yang dirasakan oleh rakyat kita dan memberikan kontribusi signifikan untuk mencegah jatuhnya Jalur Gaza selama tahun-tahun pengepungan," kata Hamas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement