REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Rusia menuduh koalisi pimpinan Amerika Serikat melakukan pengeboman di Kota Raqqa di Suriah hingga rata selama perang melawan ISIS.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengambil alih Raqqa pekan lalu. Mereka mengatakan telah mengambil ladang minyak terbesar Suriah. Di Raqqa banyak reruntuhan.
Rusia membandingkannya dengan penghancuran sekutu terhadap Kota Dresden di Jerman pada Perang Dunia Kedua. Seperti dilansir BBC, Ahad (22/10), koalisi pimpinan AS mengatakan berusaha meminimalkan risiko terhadap warga sipil.
Rusia sendiri telah dituduh melakukan kejahatan perang karena pengebomannya di Aleppo tahun lalu. Penyelidik kejahatan perang PBB mengatakan, ada kematian warga sipil dalam jumlah yang mengejutkan di Raqqa.
Aktivis Suriah mengatakan antara 1.130 dan 1.873 warga sipil terbunuh dan banyak korban sipil adalah akibat dari serangan udara pimpinan koalisi AS yang intensif yang membantu SDF.