REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj mengatakan kepada Pemerintah Bangladesh, Myanmar harus mengambil kembali Muslim Rohingya untuk menyelesaikan krisis pengungsi terbesar di Asia tersebut. Sushma menyampaikan pesannya pada Ahad (22/10) dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.
Sebelumnya, Pemerintah Bangladesh telah memerintahkan penjaga perbatasan mengizinkan orang-orang Rohingya melintasi perbatasan supaya mereka bisa berlindung di kamp-kamp pengungsian yang ada di distrik pesisir Cox's Bazar.
Sekitar 600 ribu Muslim Rohingya telah meninggalkan negara bagian Rakhine di Myanmar sejak 25 Agustus 2017 untuk menghindari penganiayaan. PBB menyebut penganiayaan tersebut sebagai pembersihan etnis.
"Myanmar harus mengambil kembali warganya, ini adalah beban besar untuk Bangladesh. Berapa lama Bangladesh menanggungnya? Seharusnya ada solusi permanen untuk krisis ini," kata Sushma sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Bangladesh United News, dilansir dari Bloomberg, Senin (23/10).
India khawatir tentang kekerasan tersebut. Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) telah mewawancarai para pengungsi. Para pengungsi mengatakan, pasukan keamanan Myanmar membunuh tanpa pandang bulu, melakukan pemerkosaan dan membakar desa-desa untuk memaksa orang-orang Rohingya pergi.
"Kami telah mendesak agar situasi ditangani dengan menahan diri," ujar Sushma.
Advertisement