Selasa 24 Oct 2017 14:23 WIB

AS Minta Negara-Negara Arab Isolasi Iran

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson.
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tiilerson meminta negara-negara Arab bergabung untuk mengisolasi Iran. Menurutnya, Iran sudah jelas menebar ancaman bagi keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.

Permintaan ini ia ungkapkan dalam serangkaian kunjungan diplomatiknya ke beberapa negara di Timur Tengah. Tillerson diketahui telah mengunjungi Arab Saudi, Irak, dan Afghanistan guna membahas sejumlah isu regional, termasuk di antaranya mengupayakan penyelesaian krisis Qatar denganb eberapa negara Teluk Arab.

Ketika berkunjung ke Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan perdana Dewan Koordinasi Arab Saudi-Irak, Tillerson menyatakan, perbaikan hubungan antara Riyadh dan Baghdad akan membawa dampak positif yang signifikan,terutama terkait pengaruh Iran di Irak.

"Kami yakin ini dalam beberapa hal akan melawan balik sejumlah pengaruh Iran yang tidak produktif di dalam Irak, kata Tillerson padasebuah sesi konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir," dikutip laman TIME, Senin (23/10).

Pada kesempatan tersebut, Tillerson pun memuji Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud dan Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi karena telah menunjukkan komitmen memperbaiki hubungan kedua negara.  Salah satunya ditunjukkan dengan membuka persimpangan perbatasan baru-baru ini dan dimulainya kembali penerbangan langsung antara Riyadh dan Baghdad pekan lalu.

"Keduanya merupakan awal dari apa yang kita harapkan akan menjadi serangkaian tindakanyang lebih nyata untuk memperbaiki hubungan serta memperkuat kerja sama dalam sejumlah isu," ucap Tillerson.

Ia pun mendesak agar krisis antara Qatar dengan beberapanegara Teluk Arab segera diakhiri. AS tetap khawatir bahwa perselisihantersebut memiliki konsekuensi negatif secara ekonomi dan militer.

AS punmerasakan dampak ini. Tak satu pun dari kita mampu membiarkan perselisihan iniberlangsung lama dam kami meminta semua pihak meredakan retorikan sertaketegangan, katanya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement