Selasa 24 Oct 2017 15:45 WIB

Saudi Beri 20 Juta Dolar AS untuk Pengungsi Rohingya

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
 Keluarga pengungsi Muslim Rohingya istirahat di ruang terbuka beralaskan plastik, setelah tentara Bangladesh melarang mereka bergerak menuju kamp pengungsian di Palong Khali, Bangladesh (Ilustrasi)
Foto: AP/Dar Yasin
Keluarga pengungsi Muslim Rohingya istirahat di ruang terbuka beralaskan plastik, setelah tentara Bangladesh melarang mereka bergerak menuju kamp pengungsian di Palong Khali, Bangladesh (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Arab Saudi yang diwakili oleh Pusat Bantuan dan Kemanusiaan Raja Salman (KSARelief), berjanji untuk mengeluarkan dana 20 juta dolar AS untuk menyelesaikan krisis pengungsi Rohingya. Dalam Konferensi Donor Internasional yang diadakan di Jenewa pada hari Senin (23/10), Kepala KSARelief Dr Yahya Al-Shammari mengucapkan, terima kasih dan apresiasi kepada Kuwait dan Uni Eropa karena mengadakan konferensi untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan mendesak bagi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar.

Dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (24/10), dia juga mengucapkan, terima kasih kepada Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) untuk mengorganisasi acara tersebut, yang akan berkontribusi untuk meringankan penderitaan pengungsi Rohingya.

Al-Shammari memuji peran kemanusiaan yang dimainkan oleh Bangladesh karena menerima lebih dari 580 ribu pengungsi Rohingya dari Myanmar. Itu menjadi salah satu gerakan pencari suaka terbesar di dunia, sejak 25 Agustus 2017.

Dia mencatat, bahwa Arab Saudi, sejak penyatuannya oleh Raja Abdul Aziz, telah berada di garis depan inisiatif kemanusiaan dan pembangunan di seluruh dunia. "Kerajaan telah menyediakan bantuan kemanusiaan, dengan total anggaran sekitar 66 juta dolar AS, dalam 10 tahun terakhir untuk mengurangi penderitaan umat Muslim Rohingya," ujarnya.

Kerajaan ini juga menerima lebih dari 300 ribu Muslim Rohingya, minoritas yang teraniaya di Myanmar, selama 40 tahun terakhir. Ini artinya, Arab Saudi sebagai tuan rumah kedua di warga negara Rohingya setelah Bangladesh. Dia mengatakan, Kerajaan juga telah mengirim 100 ton bantuan darurat kepada pengungsi Rohingya yang tinggal di Bangladesh.

Sementara itu, Yayasan Raja Abdullah telah meluncurkan sebuah inisiatif untuk mendukung pendidikan lebih dari 76 ribu anak pengungsi Rohingya, bekerja sama dengan United Nations Children's Fund (UNICEF) dan Islamic Development Bank Group (IDB). Inisiatif ini untuk mendukung kebutuhan pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari negara mereka akibat kekerasan tersebut. Lebih dari 500 ribu pengungsi telah mengungsi ke Bangladesh di distrik Cox's Bazaar, yang berbatasan dengan Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement