Selasa 24 Oct 2017 20:12 WIB

Presiden KNSR: Muslim Rohingya Punya Potensi untuk Mandiri

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Publik Ekspos Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR) di Jakarta, Selasa (24/10).
Foto: Dyah Ratna Meta
Publik Ekspos Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR) di Jakarta, Selasa (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Komite Nasional Solidaritas Rohingya (KNSR) Syuhelmaidi Syukur mengatakan, sebenarnya etnis Rohingya itu merupakan etnis yang rajin bekerja. Mereka rata-rata bekerja sebagai pedagang di pasar.

"Habis subuh mereka langsung pergi ke pasar. Bisa dibilang mereka ini rajin bekerja, lebih rajin daripada etnis lain di Myanmar yang baru pergi ke pasar agak siang karena mereka bangun jam 8 atau jam 9 pagi baru ke pasar," katanya dalam publik ekspos KNSR di Wisma Antara Jakarta, Selasa, (24/10).

Dengan kebiasaan itu etnis Rohingya akhirnya mereka menguasai pasar di Rakhine. Dampak ekonomi ini yang membuat kecemburuan etnis lain.

"Etnis Rohingya yang merupakan pedagang pasar ini sebenarnya memiliki potensi untuk mandiri secara ekonomi, bahkan mereka bisa membuat pasar sendiri," ujar Syuhelmaidi.

Saat ini Myanmar mengaku siap menampung kembali pengungsi Rohingya. Namun menurutnya, bagaimana warga Rohingya mau kembali ke Myanmar kalau tidak aman. "Tak ada rumah, tak ada tempat kembali, untuk apa kembali ke Myanmar kalau hanya  untuk dibunuh.

"Bila perlu pasukan PBB datang  untuk menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya ini. Selain itu perlu dibuka  akses bantuan seluas-luasnya terutama di Rakhine."

Baca juga,  Tak Laik, Lokasi Pengungsi Rohingya Lebih Pas Disebut Bedeng.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement