REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- lmuwan Stephen Hawking bisa dibilang salah satu pemikir terbesar saat ini. Orang jenius ini tidak muncul sepenuhnya seperti Athena dari kepala Zeus.
Sebelum Hawking menjadi ilmuwan, ia merupakan mahasiswa pascasarjana. Tesis Hawking pada 1966 telah dipublikasikan secara gratis oleh Universitas Cambridge.
Sifat-sifat alam semesta yang meluas menandai dimulainya kehidupan publik Hawking yang sangat hebat sebagai salah satu fisikawan top dunia. Ini juga salah satu tesis yang paling banyak diakses.
Seperti yang dilansir dari Slash Gear, Selasa (24/10), tujuanCambridge mempublikasikan tesis Hawking adalah membuat kekayaan pengetahuan mudah tersedia untuk semua orang dan ini waktunya untuk Open Access Week.
Cambridge juga telah menambahkan tesis ke aplikasi Apollo OpenAccess, di samping makalah-makalah dari ilmuwan lain, seperti Isaac Newton dan Charles Darwin.
Tentu saja, Cambridge memiliki izin dari Hawking dan itu adalah bagian yang menarik. Hawking akhirnya mengizinkan Cambridge untuk memberikan akses gratis tesisnya agar mudah menginspirasi orang lain dan berharap ini akan menjadi platform serupa bagi generasi mendatang.
Hanya dalam beberapa jam setelah merilis dokumen tersebut, sistem Cambridge Open Access melambat. Selain itu, Cambridge menghadapi kesulitan terkait konten masa lalu.
Mereka harus mendapatkan izin dari penulis atau pemilik hak cipta agar bisa menjadi konsumsi publik. Lebih sulit lagi, jika karya dibuat tanpa salinan digital. Ke depannya univeritas akan meminta lulusan PhD untuk menyerahkan salinan disertasi kopi elektroniknya untuk mengarsipkan.