REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- BBC merilis setengah dari wanita dan seperlima pekerja pria di Inggris mengalami pelecehan seksual di tempat kerja dan belajar. Survei BBC menyebut sebanyak 63 persen korban wanita tak melaporkan pada siapapun. Sementara 79 persen korban laki-laki memutuskan menyimpan rapat pelecehan seksual di tempat kerja.
Jajak pendapat acara The ComRes untuk BBC Radio 5 secara langsung berbicara pada lebih dari 2.000 orang. Survei itu dilakukan setelah adanya klaim penyerangan seksual atas Harvey Weinstein yang memicu banyaknya cerita pelecehan seksual.
Dilansir dari BBC News pada Kamis (25/10), korban perempuan dan pria mengungkapkan pengalaman mereka di media sosial menggunakan taggar #meetoo (#sayajuga) untuk menunjukkan besarnya masalah pelecehan di seluruh dunia. Itu menyusul tuduhan, termasuk pemerkosaan dan kekerasan seksual, dilakukan produser film Weinstein terhadap lebih dari dua lusin wanita, seperti, artis Angelina Jolie, Gwyneth Paltrow, dan Rose McGowan. Produser film Hollywood tersebut menegaskan hubungan seksual yang dia lakukan bersifat konsensual.
The Radio 5 memperoleh hasil, 37 persen dari 2.031 warga Inggris dewasa menyebut 53 persen wanita dan 20 persen pria mengalami pelecehan seksual. Pelecehan seksual berupa komentar hingga kekerasan di tempat kerja atau belajar. Hasil survei menunjukkan lebih dari seperempat orang menderita pelecehan dalam bentuk lelucon tidak pantas atau olok-olokan, hampir satu dari tujuh persen orang mengalami sentuhan yang tidak diinginkan.
Survei menunjukkan satu dari 10 wanita diserang secara seksual. Lebih banyak wanita daripada pria, menjadi sasaran bos atau manajer senior (30 persen berbanding 12 persen). Survei itu mengungkapkan satu dari 10 wanita yang pernah mengalami pelecehan di tempat kerja, meninggalkan pekerjaan atau tempat belajarnya.
Mahasiswa Universitas Cambridge, Sarah Killcoyne menceritakan menjadi korban kejahatan seksual di dunia pendidikan. Ia mengatakan, kejahatan seksual dilakukan guru sekolah dan profesor perguruan tinggi.
Seorang pria yang tidak ingin diidentifikasi, mengatakan dia dilecehkan oleh bos perempuannya. "Dia (bos) membuat komentar konstan tentang penampilan saya dan bagaimana saya berpakaian," ujar dia. Pertanyaan itu menjadi bahan tertawaan staf kantor wanita lainnya. Kondisi itu membuatnya tak nyaman.
"Saya berakhir dengan masalah depresi dan kepercayaan diri dan sempat mengalami kecemasan sebagai hasilnya," tutur pria itu.