Jumat 27 Oct 2017 18:02 WIB

AS Minta Korut Hentikan Ancaman Senjata Nuklir

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, PANMUNJOM -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis meminta Korea Utara (Korut) untuk menghentikan gelombang ancaman senjata nuklir. Hal itu dikatakan Mattis lantaran AS tidak ingin berperang dengan negara komunis tersebut.

"Tujuan kami bukan perang melainkan denuklirisasi secara lengkap dan mutlak serta terverifikasi di Semenanjung Korea," kata James Mattis pada zona bebas militer di desa Panmunjom dekat perbatasan Korea Utara dan Selatan seperti diwartakan Aljazirah, Jumat (27/10).

Mattis menilai rezim pemerintahan Korut di bawah Kim Jong-un penuh penindasan yang memperlakukan warga dengan tidak semestinya. Berbeda dengan kondisi di Korea Selatan (Korsel) yang penuh demokrasi dinamis.

Mattis mengatakan, sekitar 30 ribu tentara Amerika Serikat saat ini ditempatkan di Korea Selatan. Mereka selalu siaga menyusul gencatan senjata usai perang semenanjung pada 1950-1953 lalu.

Menteri Pertahanan Korsel, Song Young-moo meminta Korut membuka jalur negosiasi untk menyelesikan konflik di Semenanjung Korea. "Penggunaan senjata nuklir bagi Korut berakibat pembalasan dari pasukan gabugnan AS dan Korea Selatan," kata Song.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement