REPUBLIKA.CO.ID,BARCELONA -- Massa yang menolak independensi Katalunya berkumpul di Barcelona. Mereka merayakan pengambilalihan administrasi regional oleh pemerintah Spanyol.
Massa bernyanyi dan menari guna meluapkan kegembiraan menyusul batalnya kemerdekaan Katalunya. Mereka menilai Katalunya merupakan bagian dari Spanyol yang tidak dapat dipisahkan.
"Masalah ini tidak hanya mempengaruhi Spanyol tapi juga Eropa, kami tidak bisa tinggal diam begitu saja," kata salah seorang peserta aksi seperti dikutip BBC, ahad (29/10).
Pemerintah Spanyol akhirnya memecat Carles Puigdemont sekaligus mengambil alih pemerintahan secara langsung. Mereka menunjuk wakil Perdana Menteri Spanyol Soraya Saenz de Santamaria untuk memerintah sementara hingga pemilihan presiden regional baru pada pada 21 Desember nanti di Katalunya.
Kendati, Puigdemont menyerukan perlawanan untuk merespons sikap pemerintah Spanyol yang membekukan otonomi mencopot jabatannya. Puigdemont menyatakan resistensi terhadap Spanyol sebagai oposisi demokratis. Dia menilai deklarasi kemerdekaan pada Jumat (27/10) kemarin merupakan langkah demokratis yang mendapat dukungan warga sipil.
Selepas deklarasi kemerdekaan, para pendukung Puigdemont berkumpul di halaman kantor parlemen di Barcelona. Jordi Mercade, seorang insinyur yang merayakan deklarasi bersama teman-temannya, mengaku perasaannya campur aduk.
"Ini hari bersejarah, tetapi kami tahu memang belum sepenuhnya merdeka. Mereka (Spanyol) memiliki kekuasaan. Kami bangga mendeklarasikan kemerdekaan, tetapi ini belum definitif," kata Mercade.