Ahad 29 Oct 2017 12:37 WIB

Parlemen Eropa: Tak Ada yang Mengakui Katalunya Merdeka

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Katalunya Carles Puigdemont bertepuktangan usai voting pendeklarasian kemerdekaan Katalunya.
Foto: Manu Fernandez/AP
Presiden Katalunya Carles Puigdemont bertepuktangan usai voting pendeklarasian kemerdekaan Katalunya.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden Parlemen Eropa Antonio Tajani mengatakan tidak ada yang akan mengeakui Katalunya sebagai negara merdeka. Menurutnya, referendum kemerdekaan Katalunya ilegal dan hukum negara harus dipulihkan.

"Posisi Eropa sangat jelas, tidak ada yang akan mengakui Katalunya sebagai negara merdeka. Referendum itu ilegal", katanya, seperti dikutip The Washington Post, Ahad (29/10).

Dia juga menentang mediasi Uni Eropa, dengan mengatakan krisis tersebut merupakan masalah internal Spanyol. Sementara pemimpin separatis Katalunya pada Sabtu (28/10) meminta warga Katalan secara damai menentang pengambilalihan Spanyol.

Berbicara kepada wartawan usai menghadiri sebuah forum yang membahas masa depan Eropa di Vatikan pada Sabtu (28/10), Tajani mengatakan keputusan Spanyol mengadakan pemilihan baru di Katalunya setelah deklarasi kemerdekaan sepihak di kawasan itu adalah hal yang tepat untuk dilakukan.

Tajani mengatakan pemilihan itu akan memungkinkan warga Katalan memutuskan jenis pemerintahan apa yang mereka inginkan. "Semua harus terjadi sesuai dengan Konstitusi Spanyol," ujarnya.

Tajani menambahkan Eropa berharap dialog dapat membantu menyelesaikan situasi sulit tersebut.

Massa Penolak Kemerdekaan Katalunya Padati Barcelona

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement