REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH—Konsulat Jenderal RI Jeddah menyelenggarakan resepsi diplomatik dalam rangka memperingati HUT ke-72 RI. Kegiatan yang berlangsung Kamis (26/10) di Ballroom Hotel Intercontinental Jeddah dihadiri tak kurang dari 325 tamu undangan yang terdiri dari para konsul jenderal dari negara sahabat, perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi serta kalangan pengusaha dan media.
Di antara tamu penting yang hadir dalam kesempatan tersebut adalah Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Cabang Makkah Jamal Bakar Balkhuyur, mantan Dirjen Kemlu Ambassador Mohammed Ahmed Al-Tayeb dan Kepala Royal Protocol, Ahmed Al-Qahtani.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, pemutaran lagu kebangsaan Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi, pemotongan kue oleh Konjen RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin bersama Dirjen Kemlu dan kepala Royal Protocol didampingi oleh para konsul jenderal dari negara sahabat, dan penampilan kesenian tradisional tari piring dan tari Saman yang dibawakan oleh siswa-siswa Sekolah Indonesia Jeddah.
Konsul Jenderal RI Jeddah dalam sambutannya menyampaikan, di usia yang ke-72 sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah menjadi negara demokrasi yang berkembang dengan ekonomi yang kuat/sehat dan berperan aktif bersama anggota komunitas internasional mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia.
Dengan populasi lebih dari 270 juta orang dan lebih dari 350 kelompok etnis, bangsa Indonesia tetap teguh dalam persatuan berkat semangat kebersamaan “Bhineka tunggal Ika, “Bersatu dalam Perbedaan”.
Disampaikannya bahwa untuk mewujudkan Indonesia yang makmur, kuat dan bersatu, rakyat bersama Pemerintah Indonesia menghadapi berbagai tantangan, antara lain upaya memberantas kemiskinan, menjaga keamanan dan kedamaian, dan memperjuangkan keadilan sosial serta menggapai tujuan-tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Indonesia mengembangkan kerjasama yang erat dengan komunitas internasional, termasuk dengan Kerajaan Arab Saudi.
"Saya merasa terhormat dan bersyukur mengemban amanah sebagai konsul jenderal di tahun 2017, tahun di saat hubungan bilateral kedua negara yang besar ini, Indonesia dan Kerjaan Arab Saudi, telah meningkat ke jenjang yang lebih tinggi. Kunjungan Yang Mulia, Pelayan Dua Kota Suci, Raja Salman bin Abdul Aziz pada awal Maret 2017 telah menjadi pembuka mata dan penyemangat bagi rakyat kedua negara KSA dan Republik Indonesia untuk lebih jauh menjalin kerjasama yang saling menguntungkan," kata Konjen Mohamad Hery Saripudin dalam katerangan tertulis kepada Republika, Ahad (29/10).
Lebih lanjut Konjen Hery menyampaikan bahwa terdapat begitu banyak sejarah dan hubungan budaya antara kedua negara, namun banyak potensi perlu dibuka untuk meningkatkan hubungan sejahtera di masa depan, dan kunjungan tersebut merupakan kunci dan jembatan bagi kedua negara.
Indonesia memuji langkah-langkah luar biasa Kerajaan di bawah Visi 2030. "Kami sangat percaya bahwa visi Kerajaan untuk menjadi jantung dunia Arab dan Islam, kekuatan ekonomi kawasan, dan pusat yang menghubungkan tiga benua akan tercapai. Dan kami menyambut dan mendukungnya," imbuhnya.