Senin 30 Oct 2017 17:38 WIB

Israel Tahan 23 Warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel
Foto: Ronen Zvulun/Reuters
Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pasukan keamanan Israel menangkap dan menahan 23 warga Palestina, termasuk di dalamnya wanita dan mahasiswa di Tepi Barat dan Yerusalem, Senin (30/10) dini hari waktu setempat. Penangkapan ini menjadi operasi penangkapan yang kesekian kali yang dilakukan Israel di daerah tersebut.

Palestinian Prisoners Society (PPS) yang mengonfirmasi penangkapan tersebut mengungkapkan pasukan Israel menahan sembilan warga Palestina dari distrik Tulkarm. Empat mahasiswa Palestina asal Hebron, masing-masing dari Ramallah, Jenin, Betlehem, dan Salfit.

Tentara (Israel) juga menahan anak di bawah umur di wilayah Nablus, ungkap PPS, dikutip laman kantor berita Palestina WAFA News Agency. Di Yerusalem Timur, polisi Israel menahan seorang warga Palestina bernama Amal Abu Sneineh.

Polisi juga menahan dua warga Palestina dari Kota Tua Yerusalem. Tidak ada alasan yang diberikan untuk penangkapan ini.

Pekan lalu, Israel juga menangkap dan menahan 19 warga Palestina di Tepi Barat. Sama seperti kasus terbaru, Israel tidak memberi alasan terkait penangkapan tersebut.

Menurut dokumentasi PBB, antara 26 September hingga 9 Oktober 2017, pasukan Israel telah melakukan operasi pemburuan dan penangkapan di Tepi Barat. Dalam operasi itu, 205 warga Palestina telah ditahan, termasuk di dalamnya sembilan anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement